Siswa SD Pangenjurutengah Tenggelam di Bantul saat Ikuti Pembelajaran Luar Sekolah

oleh -
oleh
Sorang siswa kelas 6 di SDN 2 Pangenjurutengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat tenggelam di kolam saat mengikuti pembelajaran luar sekolah di wilayah Bantul, Yogyakarta, pada Selasa 20 September 2022 sore
Sorang siswa kelas 6 di SDN 2 Pangenjurutengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat tenggelam di kolam saat mengikuti pembelajaran luar sekolah di wilayah Bantul, Yogyakarta, pada Selasa 20 September 2022 sore

PURWOREJO,purworejo24.com – Seorang siswa kelas 6 di SDN 2 Pangenjurutengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat tenggelam di kolam saat mengikuti pembelajaran luar sekolah di wilayah Bantul, Yogyakarta, pada Selasa 20 September 2022 sore.

Siswa itu bernama Wirajati Sentika atau yang akrab dipanggil Rojat. Rojat sendiri merupakan anak dari pasangan Suwaldi dan Sutirah yang tinggal di RT 3 RW 4 Dukuh Trukan Kelurahan Pangenjurutengah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Dijelaskan, dari hasil keterangan beberapa pihak termasuk biro travel Berkah disebutkan, musibah berawal ketika anak-anak berenang di kolam renang Puri Indah Park, Gabusan, Bantul, Yogyakarta, setelah dari Kasongan dan Taman Pintar. Saat itu semua anak-anak terpantau berenang di kolam yang dangkal.  Selesai berenang, anak-anak kemudian bilas lalu berkumpul di bus untuk kembali, namun saat diabsen dam diteliti, Rojat tidak tampak di dalam bus.

“Para guru yang masih berada di luar bus pun bersama pengelola wisata dan biro mencari keberadaan Rojat. Betapa terkejutnya mereka saat mengetahui Rojat sudah dalam kondisi tenggelam di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 1,5 meter,” jelasnya.

Mendapati hal itu, Rojat kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawa Rojat tidak tertolong dan meninggal dunia.

“Kemudian korban dibawa ke rumah duka untuk serahkan kepada pihak keluarga, dan korban juga telah dimakamkan di tempat pemakaman umum Soko Kelurahan Pangenjurutengah, pada Rabu siang,” katanya.

Dengan adanya peristiwa itu, seluruh pihak terkait sudah melakukan musyawarah dan tidak akan dilanjutkan ke proses hukum. Pihak Dindikbud juga ke depannya akan lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Semalam sudah kita musyawarahkan dengan pihak sekolah, biro dan keluarga juga. Intinya masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah. Ke depan kami akan lebih berhati-hati lagi ketika ada program pembelajaran di luar kelas demi keamanan dan keselamatan anak-anak,” terangnya.(P24/Wid)