Pertanian

Empat Varietas Tembakau Asli Purworejo Lolos Sertifikasi Kementan

26
×

Empat Varietas Tembakau Asli Purworejo Lolos Sertifikasi Kementan

Sebarkan artikel ini
Tembakau asli Purworejo
Tembakau asli Purworejo

PURWOREJO, purworejo24.com – Kabar menggembirakan datang bagi para petani tembakau di Kabupaten Purworejo.

Sebanyak empat varietas tembakau lokal resmi dinyatakan lolos proses sertifikasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Keempat varietas tersebut yakni Tembakau Silikenongo, Bendungan Ombo, Sitepus 1, dan Sitepus 2.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo, Wiyoto Harjono, mengungkapkan bahwa hasil ini merupakan buah dari penelitian panjang yang dilakukan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak beberapa tahun terakhir.

Dari penelitian tersebut ditemukan 10 jenis tembakau lokal Purworejo, dan setelah melalui serangkaian uji, empat varietas terbaik akhirnya berhasil memenuhi syarat sertifikasi nasional.

Alhamdulillah, dari 10 varietas yang diteliti bersama BRIN, ada empat yang kita usulkan dan akhirnya lolos sertifikasi. Saat ini tinggal menunggu penerbitan SK resmi dari Kementerian Pertanian,” ujar Wiyoto, pada Rabu (5/11/2025).

Lebih lanjut, Wiyoto berharap para petani di Purworejo dapat mengembangkan keempat varietas unggulan ini secara berkelanjutan, karena hasil uji tanam di berbagai kecamatan menunjukkan bahwa varietas tersebut sangat cocok dengan karakteristik lahan dan iklim Purworejo.

Belajar dari pengalaman, varietas seperti Kemloko yang bagus di daerah lain belum tentu cocok di sini. Maka kita fokus pada varietas lokal yang sudah terbukti unggul di tanah sendiri,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri dalam budidaya tembakau.

Musim tanam 2025 ini, misalnya, diwarnai dengan anomali kemarau basah yang memengaruhi mutu panen.

Kualitasnya sedikit menurun, tapi secara umum hasil panen masih cukup baik. Petani tetap semangat dan optimis,” tambahnya.

Selain fokus pada budidaya, Pemkab Purworejo juga mendorong program hilirisasi tembakau.

DKPP mendukung langkah Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas KUKMP yang terus memperkuat industri olahan hasil tembakau.

Saat ini, di Purworejo telah berdiri 43 industri rokok skala rumah tangga, yang keberadaannya memberikan nilai tambah bagi petani.

Sementara itu, Ketua DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Purworejo, Mulyanto, menyampaikan bahwa Purworejo memiliki banyak sentra tembakau potensial, bahkan sejumlah wilayah baru kini mulai mengembangkan tanaman ini.

Selain daerah tradisional penghasil tembakau, kini Ngombol, Bayan, Kaligesing, Loano, Bener, dan Bruno juga mulai menanam. Potensi lahan di Purworejo luar biasa, hampir semua wilayah cocok, kecuali bagian selatan yang kadar garam tanahnya tinggi,” terang Mulyanto.

Ia menambahkan, tembakau asli Purworejo kini memiliki identitas dan branding tersendiri di pasar nasional.

Karena itu, APTI mengajak para petani untuk terus menjaga kualitas dan produktivitas tembakau lokal agar semakin dikenal dan berdaya saing.

Kita punya ciri khas dan kualitas yang tidak kalah. Tinggal bagaimana kita menjaga mutu dan memaksimalkan potensi yang ada,” pungkasnya. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.