
PURWOREJO, purworejo24.com– Banyaknya kasus intoleransi di Indonesia membuat miris. Intoleransi merupakan bibit perpecahan bangsa Indonesia yang penduduknya multikultural dan multi agama.
Menanggapi hal itu, salah satu sekolah di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yakni SMAN 10 Purworejo punya cara unik tanamkan sikap toleransi kepada para siswanya.
Para siswa SMAN 10 yang multi agama, diajak untuk peduli terhadap tempat-tempat ibadah disekitar lingkungan sekolah. Mereka diajak untuk membersihkan tempat ibadah Gereja dan Masjid.
Uniknya, para siswa muslim diajak untuk membersihkan Gereja dan siswa non muslim membersihkan Masjid disekitar lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan, Siswa-siswi SMA N 10 Purworejo untuk berperan dalam memupuk semangat toleransi di lingkungan sekolah.
Kepala Cabang Dinas Wilayah VIII Jateng, Maryanto, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan pentingnya pendidikan toleransi dalam mendukung kehidupan beragama yang harmonis.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya membersihkan tempat ibadah, tetapi juga membersihkan hati dari prasangka dan intoleransi,” katanya saat ditemui di Lokasi pada Kamis (16/11/2023)
Maryanto menambahkan, toleransi antar umat beragama harus ditanamkan sejak anak-anak duduk di bangku sekolah. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter anak agar kedepannya dapat menerapkan nilai-nilai toleransi di masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi anak-anak dalam mempraktekkan toleransi dalam masyarakat. Supaya tidak terjadi lagi intoleransi terhadap sesuatu yang berbeda,” kata Maryanto.
Maryanto menyebut, intoleransi saat ini sudah menjadi momok yang harus ditanggulangi sejak dini. Tugas orang tua dan guru menjadi vital dalam rangka mengendalikan intoleransi di kalangan anak-anak sekolah.
“Harapannya ini menjadi budaya yang baik, dan semua sekolah menerapkan budaya stop intoleransi,” tambah Maryanto.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 10 Purworejo, Nur Hidayat, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Toleransi Internasional.
Para siswa diajak untuk membersihkan ingkungan Gereja Katolik ST Markus dan Masjid Istiqomah di Desa Ngandagan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.
“Ini adalah suatu bentuk pengaplikasian pelajaran yan ada di sekolah terkait toleransi antar umat beragama di SMAN 10,” kata Nur Hidayat.
Siswa-siswi yang terlibat dalam kegiatan tersebut juga berbagi pengalaman mereka kepada para pengurus gereja dan masjid setempat.
“Ini bukan hanya soal membersihkan tempat ibadah, tetapi juga belajar saling menghormati antar agama,” ungkap Nu Hidayat.
Dengan melibatkan Osis dan siswa-siswi dalam kegiatan ini, SMAN 10 Purworejo berharap dapat menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mengajarkan nilai-nilai toleransi yang kuat bagi generasi mendatang.
“Yang non Muslim membersihkan masjid dan yang Muslim membersihkan gereja,” kata Nur Hidayat. (P24-bayu)