EkonomiWisata

Nekat Jual Mobil, Seorang Petani Watukuro Rintis Wisata Petik Buah Kelengkeng

247
×

Nekat Jual Mobil, Seorang Petani Watukuro Rintis Wisata Petik Buah Kelengkeng

Sebarkan artikel ini
Suroso, Petani Watukoro menunjukkan buah Kelengkeng di kebunnya.
Suroso, Petani Watukoro menunjukkan buah Kelengkeng di kebunnya.

PURWODADI, purworejo24.com – Seorang petani asal Dusun Mutihan, RT 02 RW 01, Desa Watukuro, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo merintis kebun kelengkeng yang diproyeksikan sebagai Wisata Petik Buah. Suroso, petani berusia 59 tahun ini membuat kebun di samping rumahnya dengan menanam sedikitnya 105 buah kelengkeng.

Rumah Suroso hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Kebun kelengkeng tersebut luasnya 3.000 meter persegi, lokasinya juga tidak jauh dari jalan alternatif Jogja-Purworejo, yang sangat strategis. Dari 105 batang pohon Kelengkeng 80 pohon diantaranya kini sudah mulai berbuah.

“Sementara ini ada 105 pohon, dan usianya sekarang sudah  tiga tahun. Kalau dihitung sebetulnya sudah panen dua kali. Panen perdana bisa produksi dua kuintal, dan di musim ini diprediksi lebih banyak. Kemarin ada pesanan 50 kilogram cukup saya petikkan dari tiga pohon saja cukup bahkan sisa banyak,” ucap Suroso kepada Purworejo24.com pada Jumat 24 Desember 2021.

Dijelaskan, awal usaha, ia mengaku sempat melego mobil Toyota Avanza untuk membeli lahan di belakang rumah. Bibit kelengkeng didatangkan langsung dari Magelang, jenisnya Kelengkeng New Kristal. Istimewanya lagi, pohon kelengkeng dibudidaya menggunakan pupuk organik.

“Ya, saya tidak gunakan pupuk kimia, hanya dengan pupuk kompos,” jelasnya.

Suroso mengungkapkan, harga buah kelengkeng relatif lebih stabil dibanding komoditas buah musiman. Keuntungannya lagi, buahnya bisa berbuah sepanjang tahun, bisa dikatakan tidak kenal musim. Dengan pertimbangan itu pula ia mulai menggagas ide untuk wisata petik buah kelengkeng di kebun miliknya.

“Tidak kenal musim, bisa terus berbuah dengan sistem yang benar, memang tidak bisa berbuah rata dalam sekali waktu, tetapi setiap ada yang mau beli pasti ada. Harga juga relatif stabil, sekarang di kisaran Rp35 ribu – Rp40 ribu per kilogram. Sementara saya jual di sejumlah pedagang buah di dekat bandara YIA,” ungkapnya.

Menurutnya, puncak produksi pohon kelengkeng sekitar umur 6 tahun. Semakin banyak cabang semakin banyak produksi. Menunggu pandemi selesai atau mereda, sementara ia melayani pasar lokal, sesekali juga melayani pesanan luar kota, namun masih dibatasi.

“Penjualan masih lokal, kalau dekat bisa datang langsung dan petik sendiri, ya seperti sistem swalayan, nanti ditimbang berapa lalu bisa dibayar untuk dinikmati atau dibawa pulang,” ujarnya.

Tidak hanya cemerlang menangkap peluang, ia juga berharap ke depan bisa mengembangkan kebunnya dan membuat wilayahnya menjadi sentra buah Kelengkeng yang menarik untuk tujuan wisata. Motivasi berikutnya yakni mengajak tetangga dan masyarakat Watukuro umumnya untuk mengikuti langkahnya.

“Saya tidak berani mengajak, saya hanya cukup memberi contoh, jika ini berhasil semoga banyak yang meniru dan desa kami bisa berkembang lebih maju,” ucapnya.

Ditanya kendala, Suroso mengaku secara umum tidak ada, bahkan musim hujan dan kemarau masih bisa diatasi. Secara teknis cukup menjaga ritme angkatan bunga, saat mulai berbunga jangan sampai telat air, agar bunga tidak rontok dan tetap berbuah.

“Mudah kok, tapi ya memang harus telaten, kalau sudah berbuah dibrongsong (ditutup,red) dengan karung atau jala, supaya tidak dimangsa kelelawar dan serangga lainnya,” ucapnya.

Salah satu pembeli, Srikayati warga Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo mengungkapkan, ia tahu disini ada kebun kelengkeng dari teman. Setelah datang ternyata memang luar biasa, buahnya bisa besar-besar dan rasanya manis.

“Saya beli juga untuk orang rumah, tadi juga ada yang pesan, buahnya besar, manis dan bijinya kecil, kapan-kapan saya akan datang lagi kesini mengajak teman,” ungkapnya. (P24-bayu)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.