PURWOREJO, purworejo24.com – Kodim 0708 Purworejo menggelar kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyug tahap II tahun 2019. Acara yang secara resmi dibuka hari ini tersebut bertujuan untuk kemanunggalan TNI dan rakyat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan fisik dan non fisik.
TMMD Sengkuyung tahap II ini dilaksanakan di Desa Sukowuwuh, Kecamatan Bener dan secara resmi dibuka oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs Budi Harjono, Kamis (10/07/2019). Pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan dan penyerahan alat kerja oleh inspektur upacara.

Program yang dilaksanakan oleh Kodim 0708 Purworejo tersebut bertujuan untuk kemanunggalan TNI dan rakyat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan fisik dan non fisik. Adapun dana yang digunakan untuk program ini antara lain berasal dari APBD Provinsi sebesar Rp180.000.000, APBD Kabupaten Rp 120.000.000 dan swadaya masyarakat sebesar Rp 40.000.000.
Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Infanteri Muchlis Gasim S.H.,M.Si.melalui Pasi Ter Kapten Infanteri Setyo Herdianto mengatakan, kegiatan TMMD dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 10 Juli hingga 8 Agustus 2019 dengan dua sasaran yaitu fisik dan nonfisik.
“Sasaran fisik antara lain cor blok jalan dengan panjang 610 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 0,12 meter. Pembuatan talud panjang 20 meter dengan lebar 0,30 meter dan tinggi 3 meter. Kemudian talud yang panjangnya 12 meter dengan lebar 0,30 meter dan tinggi 1 meter,” terang Setyo Herdianto.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik, program dilaksanakan dengan penyuluhan wasbang dan penanaman nilai Idiologi Pancasila, penyuluhan pencegahan narkoba, penyuluhan keagamaan, penyuluhan KB, penyuluhan pertanian, penyuluhan dari Dikpora, penyuluhan kewirausahaan dan perkoperasian, penyuluhan penegakan perda, penyuluhan tanggap bencana dan bela negara.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs.Budi Harjono yang membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan titik berat dalam TMMD adalah desa miskin, terisolir dan terpencil serta daerah kumuh perkotaan. Program ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah.
“Kita ingin desa di Jateng semakin maju dan mandiri dan semakin sejahtera. Jalan serta jembatan semakin memadai sehingga aksesbilitas dan mobilitas barang dari dan ke desa semakin lancar,” katanya.
Untuk saat ini, Budi menambahkan, semua sedang menghadapai masa kekeringan yang cukup panjang dan harus direspon dengan langkah antisipasi sehingga krisis air tidak terjadi. Masyarakat desa juga diharapkan bisa semakin cerdas, trampil, kreatif dan inovatif serta mempunyai kualitas yang mumpuni sebagai modal dasar membangun desanya.
“Melalui TMMD mari kita optimalkan berbagai program kegiatan lintas sektoral untuk Jateng yang semakin baik dan sejahtera,” tandasnya. (P24-Nuh)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.







