Hukum

Siswi SMP Negeri di Kaligesing Alami Bullying, Korban Trauma dan Tak Berani Sekolah

1039
×

Siswi SMP Negeri di Kaligesing Alami Bullying, Korban Trauma dan Tak Berani Sekolah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi perundungan
Ilustrasi perundungan

KALIGESING, purworejo24.com – Kasus perundungan (bullying) kembali terjadi di Kabupaten Purworejo.

Seorang siswi kelas VIII salah satu SMP Negeri di Kecamatan Kaligesing berinisial NA menjadi korban kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh lima siswi kelas IX di sekolah yang sama.

Akibat kejadian itu, NA mengalami trauma dan hingga kini tidak berani masuk sekolah.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Selasa (18/11/2025) pada waktu istirahat pertama.

Ditemui di rumah salah satu warga di Kecamatan Kaligesing, pada Kamis (20/11/2025), NA yang didampingi ayah dan keluarga besarnya mengisahkan kronologi kejadian.

Awalnya saya duduk di kelas, tiba-tiba kakak kelas datang dan bilang ‘kamu rebut pacarku ya?!’. Saya sudah membantah, tetapi mereka tetap memukul. Yang mukul empat orang, yang menampar satu orang,” ungkap NA dengan suara lirih.

NA menyebut terduga pelaku masing-masing berinisial F, G, A, SO, dan SI.

Usai dipukuli, ia hanya bisa menangis tanpa ada teman yang berani menolong.

Karena merasakan sakit, NA kemudian menuju UKS untuk beristirahat.

Namun perilaku para terduga pelaku makin menjadi-jadi. Mereka kembali mendatangi UKS, lalu menyeret korban ke kamar mandi dan menyiramnya dengan air hingga basah kuyup.

Tidak ada guru yang melihat. Saya hanya dikira sedang tidak enak badan. Setelah itu saya disuruh pulang. Saya mau lapor sekolah, tapi dihalang-halangi sama mereka dan gengnya,” tutur NA.

Dengan kondisi tubuh masih kesakitan, NA pulang seorang diri berjalan kaki ke rumahnya yang berjarak cukup jauh.

Ia juga menegaskan tidak mengenal sama sekali siswa laki-laki yang dituduh menjadi penyebab perundungan tersebut.

Sampai sekarang perut saya masih sakit. Saya belum berani sekolah, takut dipukul lagi,” ujarnya.

Diungkapkan para terduga, tak hanya sekali ini membuat ulah di sekolah. Mereka bahkan sebelumnya dikabarkan pernah melakukan kekerasan fisik terhadap siswa laki-laki lain dengan cara disiram air sabun dan dipukul menggunakan gagang sapu.

Ayah korban, S, menegaskan keluarga sangat keberatan atas tindakan yang dilakukan terhadap anaknya tersebut.

Anak saya difitnah merebut pacar salah satu pelaku. Padahal dia tidak kenal siapa laki-laki itu. Anak saya dipukul sampai trauma dan takut sekolah. Kami mohon pihak berwajib memproses hukum para terduga pelaku,” tegasnya.

Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polsek Kaligesing.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satupun orang tua terduga pelaku yang datang untuk meminta maaf kepada keluarga korban.

Secara terpisah, Kepala Sekolah WD bersama Guru BK berinisial I membenarkan adanya dugaan perundungan tersebut.

Guru BK mengungkapkan bahwa pada hari kejadian, sekolah tengah disibukkan berbagai kegiatan sehingga pengawasan tidak optimal.

Pada Selasa itu banyak kegiatan di luar. Saya juga mendapat tugas menghadiri acara di Dinas Pendidikan. Tidak ada laporan dari siswa terkait perundungan fisik,” jelasnya.

Ia mengaku, pihak sekolah baru mengetahui kasus itu setelah menerima panggilan dari Polsek Kaligesing.

Mereka pun segera mendatangi kantor polisi untuk meminta penjelasan.

Kami mengikuti alur dari Polsek karena detail peristiwanya belum dijelaskan oleh petugas,” ujarnya.

Keesokan harinya, pada Rabu (19/11/2025), pihak sekolah mendatangi rumah korban untuk meminta maaf secara langsung.

Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa ananda NA. Kami ingin semuanya kembali seperti semula dan NA bisa bersekolah lagi. Kami akan mendampingi agar peristiwa serupa tidak terulang,” katanya.

Kasus ini kini dalam penanganan aparat kepolisian.

Masyarakat berharap sekolah dapat memperketat pengawasan dan memberikan pembinaan tegas agar lingkungan pendidikan benar-benar aman bagi seluruh siswa. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.