PURWODADI, purworejo24.com – Ketua Yayasan Jamaah Amal Jariyah (JARI) Adnan Ibrahim Makasar, Dr Hj Peni Setyowati, MSi, meresmikan masjid Al Fatih di Jalan Sultan Agung RT 01 RW 02 Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Kamis (27/2/2025).
Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dr Hj Peni Setyowati, MSi.
Tampak hadir dalam peresmian itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Purworejo, Agus Ari Setiadi, Ketua PD Muhammadiyah Purworejo, Pudjiono, Muspika Purwodadi, sejumlah ulama/kyai, tokoh masyarakat dan warga disekitar masjid Al Fatih.
Masjid Al Fatih adalah sebuah masjid yang dibangun diatas lahan seluas sekitar 189 Meter persegi milik keluarga Sudarmo Hadi (Almarhum). Terinspirasi dari masjid Jogokariyan, Yogyakarta, selain sebagai tempat untuk beribadah sholat, masjid Al Fatih dibangun dengan konsep sebagai masjid singgah, untuk kegiatan sosial, ramah anak bisa untuk belajar dan pusat informasi, yang dilengkapi dengan fasilitas modern.
Ketua Yayasan Jamaah Amal Jariyah (JARI) Adnan Ibrahim Makasar, yang juga sebagai putri keempat dari Sudarmo Hadi (Almarhum), Dr Hj Peni Setyowati, MSi mengatakan pendirian masjid Al Fatih berawal dari inisiasi atau niat dari suami Hj Peni Setyowati, yakni Dr Adnan Ibrahim yang saat ini sudah wafat.
“Beliau berfikir ini rumah orang tua saya kan sudah tidak ada yang ditinggali, kemudian beliau ingin menghadiahkan pembangunan masjid ini untuk kedua orang tua kami, untuk bapak/ibu yang sudah berpulang, bapak Sudarmo Hadi dan ibu,” kata Hj Peni Setyowati, saat ditemui usai peresnian.
Diungkapkan, Dr Adnan Ibrahim ingin membangun sebuah masjid singgah di lokasi itu, karena beliau melihat posisi lahan ini sangat strategis yaitu berada didepan terminal Purwodadi.
“Dan beliau melihat waktu dulu pernah datang kesini bahwa ada masyarakat naik angkutan gitu sudah waktu sholat dan waktu sholat sudah hampir habis, masyarakat ini masih menunggu untuk melanjutkan perjalanan berikutnya, entah itu ke Ngombol, ke Bubutan, atau kemana gitu dan disini ada keharusan waktu sholat, sementara masjid disekitar sini lumayan untuk jalan kaki menuju masjid tersebut, ada beberapa masjid disini memang, namun karena waktu sholat hampir habis untuk menempuh jarak ke masjid tersebut tidak memungkinkan, dari situ timbul keinginaan beliau mewujudkan pembangunan masjid disini,” ungkapnya.
Dijelaskan, pemberian nama masjid Al Fatih dari Dr Adnan Ibrahim, dan beliau memang sangat senang dengan nama Al Fatih, yaitu sebuah nama dari Sultan Muhammad Al Fatih yang menjadi pemimpin umat muslim yang namanya telah disebut oleh Rosululloh Muhammad SAW, sebelum lahir ke dunia.
Masjid Al Fatih dibangun dengan anggaran sekitar 2 Miliar dengan fasilitas dua lantai, kamar marbot atau pengelola dan seluruh ruang yang sudah dilengkapi dengan AC dan Wifi.
“Dan kami ingin masjid ini buka 24 jam, harapan kami masyarakat disini bisa memanfaatkan Wifi tersebut misal ada anak- anak atau pemuda yang pekerjaanya membutuhkan Wifi dan untuk kelancaran pekerjaanya bisa kesini. Jadi inginya masjid ini tidak hanya untuk sholat saja, tapi untuk segala macam aktifitas yang bermanfaat untuk umat,” ujarnya.
Untuk pengelolaan nantinya pengelola akan belajar dari masjid Jogokariyan, Yogyakarta, dengan pola semua infak akan di nolkan, dalam artian berapun infak yang masuk ke dalam masjid akan dimanfaatkan untuk kepentingan umat pada saar itu juga.
“Masjid ini dibangun semua dananya dari Alloh, pengelolaanya insyaallah kami prosesnya dengan caranya Alloh dan hasilnya kami kembalikan ke Alloh, kami yakin dan mempercayai nanti para alim ulama akan mengelola masjid ini,” jelasnya.

Budi Winarso, selaku keluarga yang tinggal di Purworejo menambahkan kedepan keberhasilan pembangunan masjid ini bisa dikatakan berhasil bukan pada saat ini semata, tetapi masjid ini bisa bermanfaat untuk masyarakat dan bisa memakmurkan masyarakat kedepanya.
“Bukan masjid ini saja yang makmur dengan bayar infak sedekah tapi masjid ini bisa memakmurkan masyarakat, jadi harapanya juga masyarakat disekitar tidak ada yang kekurangan, dengan masjid ini masyarakat bisa lebih terdidik, pendidikan bisa terbantu, dalam hal sosial juga bisa terbantu,” harapnya.
Disampaikan, Hj Peni Setyowati merupakan anak keempat dari 5 bersaudara dari Sudarmo Hadi (Almarhum). Mereka ada yang tinggal di Purworejo, Yogyakarta dan di Makasar.
“Hj Peni Setyowati juga sebagai ketua Yayasan Muhammad Al Fatih Makasar, dimana disitu beliau mengelola sebuah lembaga pendidikan dari TK sampai SMA dan mengelola sebuah rumah Tanfidz yang disana di Makasar secara gratis tidak berbayar dan rencana juga nantinya akan ada disini (Purworejo), doakan semoga ya, insyaallah semua dengan niat baik nanti akan dikerjakan bersama – sama dari masyarakat, bekerjasama dengan masyarakat, semoga apa yang kita niatkan bisa menjadikan masyarakat di Purwodadi ini bisa jauh lebih maju,” pungkasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



 
									





