Khawatir Tergenang Air, Warga Sukomanah Minta Pemerintah Bangun Jalan Tol Jauh dari Makam

oleh -
oleh
Makam Leding yang berada di RT 2 RW 1 Desa Sukomanah Kecamatan Purwodadi.
Makam Leding yang berada di RT 2 RW 1 Desa Sukomanah Kecamatan Purwodadi.
Selamat Idul Fitri

PURWODADI, purworejo24.com – Kabar akan dilaksanakan proyek pembangunan jalan tol yang melalui Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ditanggapi positif oleh warga, utamanya bagi warga yang memiliki lahan yang akan di lewati oleh jalan tol itu. Namun demikian, ada warga yang merasa khawatir dengan rencana proyek pembangunan jalan tol itu,

Kekhawatiran ini muncul setelah melihat gambar peta rencana pembangunan proyek jalan tersebut akan dibangun berdekatan dengan lokasi makam desa, yang dekat dengan saluran pembuangan air. Warga khawatir pembangunan jalan tol akan membuat makam menjadi tergenang air atau banjir saat musim penghujan dan membuat susah warga jika ada prosesi pemakaman.

Makam yang dikhawatirkan itu yaitu makam Leding yang berada di RT 2 RW 1 Desa Sukomanah Kecamatan Purwodadi.

“Sebagai warga ya tentunya sangat senang bila akan dibangun jalan tol di wilayah ini, tapi saya mewakili warga memohon atau meminta agar lokasi pembangunan jalan tol untuk dipindah atau digeser ke selatan agak jauh dari makam ini, karena kalau jadi dibangun air akan meluap saat hujan dan efeknya warga menjadi susah,” kata Mujino, warga Desa Sukomanah saat bertemu wartawan di lokasi makam Leding, pada Rabu, 1 Juni 2022.

Dijelaskan, sesuai kabar sementara dari gambar peta jalan tol yang sudah disurvei dan sampai diketahui oleh warga pembangunan jalan tol yang melalui desa Sukomanah kecamatan Purwodadi itu, khususnya di lokasi persawahan. Lokasi jalan tol letaknya persis di samping saluran pembuangan yang letaknya juga persis di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) Leding Desa Sukomanah, sehingga menurut masyarakat setempat jika jadi dibangun jalan tol di lokasi itu maka pada setiap musim penghujan, makam tersebut dikawatirkan akan terendam air atau kebanjiran akibat luapan dari saluran pembuangan air yang terbendung oleh pembangunan jalan tol.

“Warga berharap jalan tol yang akan dibangun di lokasi itu jaraknya bisa dibikin lebih jauh dari makam, ya setidaknya berjarak sekitar 300 meter atau lebih ke selatan dari makam, agar makam tidak klelep saat musim penghujan,” pintanya.

Saluran air pembuangan itu, lanjutnya, merupakan pembuangan luapan air dari beberapa desa di antaranya dari Desa Guyangan, Desa Purwodadi, Desa Bongkot dan Desa Sukomanah sebelah utara. Saluran air itu membantang dari utara ke selatan sementara jalan tol dibangun dari arah barat ke timur, maka secara logika luapan air akan terbendung oleh jalan tol dan luapan itu akan merendam makam.

“Luapan air pembuangan itu cukup besar, pada saat musim penghujan, apalagi kalau sungai Bogowonto meluap, maka makam itu akan terendam lebih tinggi, atau klelep,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto, mengatakan, bahwa proyek pembangunan jalan tol yang akan melewati Kabupaten Purworejo masih dalam penyusunan LARAP.

“Terkait dengan yang disampaikan warga, bahwa proses pembangunan jalan tol sedang dalam penyusunan LARAP, tentu itu sebagai masukan,” pungkasnya.(P24/Wid)