PemerintahanSeni Budaya

Gelisah dengan Gempuran Budaya Asing, Bramantyo Gelar Pameran Tunggal Lukisan Rona Nusantara

121
×

Gelisah dengan Gempuran Budaya Asing, Bramantyo Gelar Pameran Tunggal Lukisan Rona Nusantara

Sebarkan artikel ini
Kurator Soekoso DM, Pelukis Brmantyo dan Kadinparpora Stephanuis Aan dalam Pameran Tunggal Lukisan Rona Nusantara
Kurator Soekoso DM, Pelukis Brmantyo dan Kadinparpora Stephanuis Aan dalam Pameran Tunggal Lukisan Rona Nusantara

PURWOREJO, purworejo24.com – Kendati pandemi belum usai, kesenian di Purworejo terus menggeliat. Seniman seni rupa asal Purworejo, Bramantyo Astadi menggelar pameran tuggal lukisan dengan bertajuk Rona Nusantara.

Pameran akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari Jumat 18 Februari hingga Minggu 20 Februari di Cafe and Resto Satria Bogowonto, Kelurahan Pangenrejo Purworejo, Jawa Tengah.

“Ini adalah pameran tunggal lukisan, setelah sekian lama kita tidak bisa beraktivitas seni karena Covid-19, jadi ini memang sudah saya siapkan dari lama, sudah janji ya kalau Covid-19 reda saya mau pameran tunggal, total lukisan ada 16, rata-rata karya tahun 2022, paling lama Desember 2021,” ungkap Bramantyo saat ditemui di lokasi pameran, Jumat 18 Februari 2022.

Dijelaskan, tema yang diangkat kali ini adalah untuk mengingatkan masyarakat kembali bahwa Indonesia memiliki budaya dan pahlawan yang hebat. Oleh karena itu sebagai anak bangsa harus benar-benar menjaga dan menghidup-hidupi budaya dan pahlawan nusantara.

Rata-rata lukisan yang ditampilkan dalam pameran adalah lukisan tentang budaya nusantara serta lukisan para pahlawan asal Purworejo. Pembukaan pameran dilakukan pada Jumat, 18 Februari 2022 sore dengan dihadiri para seniman serta masyarakat Purworejo.

“Ini kan judulnya Rona Nusantara, saya sebenarnya sedikit menyentuh sisi dari Indonesia saat ini yang toleransinya agak kurang, karena semakin ke sini sepertinya budaya kita dijajah budaya dari luar, kita sebagai orang indonesia asli yang punya budaya yang lebih bagus, lebih indah jangan sampai terpengaruh oleh budaya asing, tokoh-tokoh kita juga saat ini sepertinya kalah dengan tokoh-tokoh luar, kita menjadi lupa jika kita mempunyai pahlawan sendiri,” jelas Bramantyo.

Dalam pameran ini, Bramantyo menilai antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam mengapresiasi karya-karyanya dalam peran ini. Meski pandemi Covid-19 terus menggerus ruang berkesenian, Bramantyo mengajak para seniman untuk terus berkarya meski banyaknya keterbatasan yang ada.

“Saya kira antusiasme masyarakat sangat bagus, pembukaan ini berkolaborasi dengan penyelenggara Nuhantra Production dan beberapa seniman. Semoga perkembangan seni rupa di Purworejo semakin maju, saya berharap teman-teman lainnya juga untuk menampilkan karya mereka,” ungkapnya.

Soekoso DM, selaku kurator menjelaskan, lukisan yang dipamerkan kali ini adalah sejumlah lukisan genre terbaru karya Bramantyo, pelukis Purworejo yang sedang berkembang kreatifitasnya, yang sekaligus mencoba menguatkan kekhasan goresannya, dengan mengeksplorasi aneka problema yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan sekitar kita.

“Dialog batinnya dengan perubahan pola kehidupan di zaman global ini, akhirnya berpuncak pada satu titik, yang dikristalkan dalam satu tema tiga kata yaitu Akar Budaya Nusantara”, jelas Soekoso DM.

Terkait pesan atau misi yang tersirat pada pagelaran kali ini, tambah Soekoso, ada kegelisahan Bramantyo pada besarnya dampak globalisasi, ketika pengaruh ‘asing’ dalam arti luas dapat ‘merecoki’ jati diri kita di bumi Nusantara, negeri tercinta Indonesia.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho dalam kesempatan tersebut menyatakan, mengapresiasi dengan digelarnya pameran seni rupa tunggal ini. Menyongsong Purworejo berdaya saing 2025, dari jajaran Pemkab Purworejo membuka ruang seluas-luasnya bagi para pelaku ekonomi kreatif termasuk seniman.

“Mari kita bekerja sama memanfaatkan waktu efektif 2 tahun ini untuk berbuat sesuatu. Kami di Dinas Pariwisata saat ini masih dalam kategori pengembangan ekonomi kreatif, jadi ekonomi kreatif itu ada beberapa sektor, salah satunya ada disini, jadi pameran hari ini salah satu bentuk nyata kegiatan ekonomi kreatif,” terangnya.

Menurutnya, banyak kesempatan yang bisa diambil oleh semua pihak dan kalangan kedepannya termasuk pelaku seni.

“Kami membuka ruang seluas-luasnya, saya percaya kegiatan sore hari ini akan menginspirasi banyak seniman, tidak hanya seni rupa, tetapi semua seniman yang ada di Kabupaten Purworejo untuk mari kita berkreasi bersama,” sebutnya.

Prioritas dua tahun ke depan, lanjutnya, berkaitan dengan ekonomi kreatif Dinporapar hanya akan melakukan dua hal. Pertama memperbanyak event kreatif berskala nasional dan yang kedua adalah mempersiapkan sumber daya manusia melalui komunitas-komunitas.

“Karena komunitas ini menjadi penting, karena kegiatan yang embrionya berangkat dari komunitas, itu jauh lebih dahsyat daripada program pemerintah yang kemudian hanya dijalankan oleh beberapa orang,” katanya.

Pihaknya berharap, pameran seni rupa kali ini akan memacu dan memberi semangat para seniman untuk melangkah serta berkarya di masa pandemi Covid-19 yang sangat membatasi ruang para seniman.

“Mudah-mudahan semangat dari Rona Nusantara yang digoreskan oleh Bramantyo melalui pameran seni lukis ini memberikan semangat untuk kita semua, tidak hanya komunitas, tetapi kami dari Pemkab Purworejo juga akan bersama-sama melakukan sesuatu demi kemajuan Purworejo 2025,” ujarnya.

Sementara itu, Hantoro Wibowo, dari Nuhantra Production yang menjadi event organizer acara ini mengakui bahwa Bramantyo Astadi merupakan salah satu aset seniman yang dimiliki Purworejo. Menurutnya, Bramantyo adalah perupa yang produktif dan konsisten.

“Hampir setiap tahun mengadakan pameran tunggal yang menampilkan karya-karyanya. Dan karyanya dalam setiap pameran selalu baru dan belum pernah dipamerkan sebelumnya.” pungkas Hantoro, yang juga sekretaris Dewan Kesenian Purworejo.(P24/Bayu/Nuh)

 


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.