PURWOREJO, purworejo24.com – Anggota DPD RI dari Jawa Tengah, Ir. Bambang Sutrisno, M.M., menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama para pensiunan yang bergabung dalam organisasi PWRI Kabupaten Purworejo. Kegiatan tersebut digelar di Pendopo kabupaten Purworejo pada Senin (08/02/2021).
Sosialisasi kali ini, DPD/MPR RI bekerja sama dengan Pengurus PWRI Propinsi Jawa Tengah dibawah kepemimpinan Drs. H Hendro Martojo M.M., serta PWRI Purworejo. Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Purworejo yang diwakili Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Purworejo Pram Prasetya achmad. Terkait tentang penggantian Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila, Bambang Sutrisno menanggapi bahwa Pancasila sudah final dan sudah tidak bisa diganti lagi apapun bentuknya. Pancasila merupakan landasan idiologis bangsa yang sudah seharusnya dikokohkan lagi.
“Pancasila sudah tidak bisa diganti, Pancasila sudah menjadi landasan idiologi bangsa,” kata Bambang Sutrisno selaku Ketua Badan Akuntabilitas DPD RI pada sambutannya saat mengisi acara di pendopo kabupaten, Senin (08/02/2021)
Pihaknya menambahkan upaya penggantian Pancasila akan banyak tantangan dan tentunya akan mendapat tentangan dari banyak pihak. Bahkan jika Pancasila diganti maka idiologi bangsa juga akan ikut tergantikan.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita yang tidak pas, Pancasila itu melewati proses yang panjang sehingga bisa menjadi idiologi bangsa,” tegasnya.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Anggota DPD RI/MPR RI Jawa Tengah Bambang Sutrisno mengajak peserta untuk dapat menyebar luaskan kepada masyarakat Purworejo. Hal itu karena 4 pilar sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketua PWRI Purworejo Soekoso DM menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini dilaksanakan dengan tetap mempedomani protokol kesehatan dan diikuti puluhan peserta dari PWRI. Pada kesempatan tersebut materi yang disampaikan yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Kami sangat berterimakasih kepada Pak Bambang dengan hal ini kita bisa memperdalam lagi soal 4 pilar kebangsaan dan bisa mensosialisasikan kepada keluarga dan jajaran masing2,” katanya.
Sementara itu Bupati Purworejo melalui Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Purworejo Pram Prsetya Achmad menyampaikan persoalan kebangsaan pasca reformasi datang silih berganti, mulai dari konflik antar etnis, konflik antar partai politik, terorisme, kriminalitas, serta konflik komunal yang berbasis persoalan sosial dan ideologis. Semua permasalahan ini telah menggugah kesadaran para pemimpin negara agar kembali kepada nilai-nilai kebangsaan yang mulai luntur.
“Empat pilar adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera,” katanya kepada purworejo24.com usai kegiatan.
Menurutnya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dipandang sebagai sesuatu yang harus dipahami oleh para penyelenggara negara bersama seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan berpolitik, menjalankan pemerintahan, menegakkan hukum, mengatur perekonomian negara, interaksi sosial kemasyarakatan, dan berbagai dimensi kehidupan bernegara dan berbangsa lainnya.
“Segenap komponen stakeholders bangsa harus senantiasa menggelorakan rasa kebangsaan, semangat kebangsaan dan paham kebangsaan sebagai suatu terapi ideologis,” katanya. (P24-Bayu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.







