PendidikanSeni BudayaTransportasiWisata

SMP Negeri 41 Purworejo Dorong Pembelajaran Kontekstual Melalui Kegiatan Outing Class

188
×

SMP Negeri 41 Purworejo Dorong Pembelajaran Kontekstual Melalui Kegiatan Outing Class

Sebarkan artikel ini
Outing Class SMP 41 Purworejo
Outing Class SMP 41 Purworejo

KEMIRI, Purworejo24.com – SMP Negeri 41 Purworejo melaksanakan kegiatan kokurikuler berbasis Project Based Learning (PJBL) dengan mengunjungi sejumlah lokasi edukatif dan bersejarah di wilayah Purworejo.

Kegiatan dengan tema “Mengukir Pengalaman, Menyatukan Gagasan: Belajar Kreatif dalam Perjalanan Edukatif” ini bertujuan memperkuat keterpaduan antara pembelajaran di kelas dengan pengalaman nyata di lapangan, sekaligus menumbuhkan kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan serta budaya lokal.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII tersebut, peserta diajak mengunjungi sejumlah lokasi edukatif dan bersejarah di wilayah Purworejo, di antaranya Museum Art Center, Museum Tosan Aji, Masjid Agung Purworejo, serta Alun-alun Purworejo. Melalui kegiatan observasi dan eksplorasi di tempat-tempat tersebut, siswa diharapkan mampu memahami keterkaitan antara ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat.

Guru fasilitator kegiatan, Tri Oktafiana, S.Pd. mewakili tim PJBL sekolah, menyampaikan bahwa outing class ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang autentik dan kolaboratif.

“Pembelajaran di abad ke-21 menuntut peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, serta mampu bekerja sama. Melalui kegiatan seperti ini, siswa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari lingkungan sekitar,” ujarnya.

Kegiatan outing class dilakukan pada hari Kamis, 2 Oktober 2025, dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan pengarahan di sekolah, dilanjutkan dengan perjalanan menuju lokasi observasi. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil beranggotakan lima hingga enam orang untuk melaksanakan tugas proyek yang telah dirancang sebelumnya. Setiap kelompok bertanggung jawab dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, dokumentasi, serta pembuatan laporan hasil kegiatan.

Selama kegiatan berlangsung, guru berperan sebagai fasilitator yang memantau perkembangan setiap kelompok, memberikan arahan, serta memastikan keterlibatan aktif seluruh peserta. Setelah kegiatan lapangan selesai, siswa melakukan presentasi hasil observasi di kelas serta menyusun refleksi pribadi mengenai pengalaman belajar yang diperoleh.

Penilaian kegiatan dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek kognitif, proses kerja, hasil produk, kemampuan presentasi, dan refleksi diri. Evaluasi tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada sikap, kerja sama, serta tanggung jawab peserta selama proses berlangsung. Guru memberikan umpan balik konstruktif untuk membantu siswa memperbaiki dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta komunikasi.

Kepala SMP Negeri 41 Purworejo, Agung Setiono M.Pd, memberikan apresiasi kepada seluruh guru dan siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan kokurikuler ini menjadi bentuk nyata penerapan Merdeka Belajar di sekolah. Melalui pengalaman langsung di lapangan, siswa dapat menumbuhkan semangat belajar yang lebih bermakna dan menghargai nilai-nilai budaya lokal,” ungkap Agung.

Selain memperkuat kompetensi akademik, kegiatan outing class ini juga diharapkan mampu menanamkan nilai karakter, seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian sosial. Dengan berinteraksi langsung di lingkungan masyarakat dan tempat bersejarah, siswa dapat belajar mengenal identitas daerahnya serta menghargai kearifan lokal.

“Kegiatan “Mengukir Pengalaman, Menyatukan Gagasan” menjadi bukti komitmen SMP Negeri 41 Purworejo dalam menghadirkan inovasi pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik secara holistic”, pungkas Agung.(P24/Nuh)

 


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.