KALIGESING, purworejo24.com – Tenaga Ahli Bidang Keuangan Badan Gizi Nasional (BGN), Kolonel (Purnawirawan) Kuswanto, meresmikan atau melaunching Dapur Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.
Acara peresmian berlangsung di Tawangsari RT 12/003, Kaligesing, pada Sabtu (4/10/2025).
Kuswanto menyampaikan rasa bangganya karena Kaligesing, Kabupaten Purworejo merupakan kampung halamannya.
Ia menegaskan bahwa keberadaan dapur gizi ini tidak hanya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden RI, tetapi juga menjadi salah satu langkah strategis menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Intinya dapur berjalan ini harus menekankan kebersamaan, persatuan, dan sinergi. Karena kita sama-sama mengemban tugas mulia untuk mensukseskan program Presiden, khususnya makan bergizi bagi anak-anak sekolah sebagai generasi penerus,” ungkap Kuswanto.
Menurutnya, peran SPPG sebagai ujung tombak BGN di daerah sangat vital. Oleh karena itu, sinergi antara kepala dapur, ahli gizi, mitra, dan yayasan harus terus dijaga.
Kuswanto juga mengingatkan agar ego pribadi dikesampingkan demi kelancaran program.
Ia menjelaskan, keberadaan dapur gizi memberikan dampak besar bagi masyarakat, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pemberdayaan petani dan pelaku usaha lokal.
Satu dapur mampu menyerap sekitar 50 tenaga kerja, sekaligus melibatkan petani sayur, produsen tempe, tahu, dan telur sebagai pemasok bahan baku.
Saat ini, dari total kebutuhan 54 titik dapur gizi di Kabupaten Purworejo, baru 22 dapur yang beroperasi. Jika seluruh dapur berjalan sesuai target, maka perputaran dana yang terjadi di Purworejo bisa mencapai Rp54 miliar per bulan, dengan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Kuswanto menekankan pentingnya kedisiplinan dalam pengelolaan dapur, mulai dari penerimaan bahan makanan, pemilihan bahan segar, hingga proses memasak yang sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal ini, kata dia, untuk mencegah terjadinya masalah seperti makanan basi maupun kasus keracunan.
“Dapur harus selalu bersih, tidak meninggalkan sisa makanan, dan instalasi pengolahan limbah (IPAL) harus dikelola dengan baik. Itu menjadi tanggung jawab kepala SPPG agar operasional berjalan lancar dan aman,” pesannya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan BGN untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, setiap pengajuan dapur baru perlu berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk TNI dan Kodim, agar tidak terjadi tumpang tindih maupun potensi penipuan.
Kuswanto juga menyampaikan rasa syukur atas berdirinya dapur gizi di Kaligesing, meski wilayahnya berada di pelosok pegunungan.
“Saya bangga, Kaligesing yang berada di daerah pegunungan bisa memiliki dapur gizi yang luar biasa bagus. Tinggal bagaimana kita merawat, membersihkan, dan menjaga agar dapur ini bisa terus memberi manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.