PURWOREJO, Purworejo24.com – Pemerintah Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, meluncurkan program inovatif bertajuk “Dolan Deso” sebagai langkah nyata untuk menekan angka stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Program yang resmi diluncurkan di De Loano Glamping beberapa waktu yang lalu ini menjadi upaya baru dalam mencari strategi penanganan stunting yang lebih efektif. Para ibu hamil akan mendapatkan bantuan makanan.
Progam Dolan Deso merupakan progam dimana camat turun langsung ke desa-desa untuk memantau langsung bagaimana progam-progam pemerintah dijalankan. Salah satunya adalah progam penurunan stunting di setiap desa.
Camat Bener Vivin Suryandari Feriyani, mengungkapkan, Kecamatan Bener termasuk tiga besar daerah dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Purworejo. Berdasarkan data per 15 Desember 2025, tercatat ada 656 balita stunting di wilayah tersebut.
“Kami berupaya mencari strategi lain agar angka stunting di Kecamatan Bener tidak bertambah, bahkan bisa terus menurun,” ujar Camat Bener saat ditemui pada Kamis (23/10/2025).
Program Dolan Deso difokuskan pada intervensi terhadap ibu hamil berisiko melahirkan anak stunting. Melalui kerja sama dengan puskesmas dan kader kesehatan desa, tim percepatan penurunan stunting akan melakukan pemeriksaan serta pendampingan intensif bagi ibu hamil yang mengalami risiko kekurangan gizi.
Vivin mengatakan, salah satu indikator risiko adalah Lingkar Lengan Atas (LILA) di bawah 23,5 cm, yang menunjukkan adanya kekurangan energi kronis. Untuk itu, pemerintah kecamatan menyalurkan bantuan makanan bergizi tinggi protein kepada ibu hamil yang membutuhkan.
“Para ibu hamil kita berikan bantuan makanan bergizi, tentunya ini akan kita lihat nanti perkembangannya dan kita pantau terus lewat kader kesehatan,” kata Vivin.
Selain itu, inovasi ini juga menggandeng masyarakat melalui gerakan “Orang Tua Asuh Cegah Stunting”. Sejak diluncurkan beberapa lalu, gerakan ini telah berhasil mengumpulkan donasi untuk membantu empat ibu hamil berisiko di wilayah Bener.
Camat Bener menegaskan bahwa bantuan tersebut hanya bersifat stimulan, bukan pengganti kebutuhan gizi utama yang tetap menjadi tanggung jawab keluarga. Ia pun mengajak para suami untuk lebih memperhatikan kebutuhan gizi istri selama kehamilan.
“Ini hanya penggerak saja, bukan satu-satunya solusi. Saya berharap semua stakeholder dan pihak swasta bisa turut bergandeng tangan. Gerakan ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita, demi masa depan anak-anak yang sehat,” tegasnya.
Pemerintah Kecamatan Bener berharap, program Dolan Deso dapat menjadi gerakan gotong royong melawan stunting sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi ibu hamil.
Camat juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Desa Bener yang telah memfasilitasi implementasi program serta pengumpulan donasi masyarakat. (P24-byu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
