PURWOREJO, purworejo24.com – Alun-Alun Purworejo dipadati lautan manusia pada Minggu (26/10/2025), ketika lebih dari 17 ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai penjuru Kabupaten Purworejo tumpah ruah mengikuti Jalan Sehat Hari Santri Nasional 2025.
Kegiatan ini menjadi puncak peringatan Hari Santri yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo dengan penuh semangat kebersamaan dan kekeluargaan.
Sejak pagi, ribuan peserta dari berbagai Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, badan otonom, lembaga pendidikan, serta pesantren sudah memadati kawasan Alun-Alun.
Acara diawali dengan senam sehat bersama, kemudian dilanjutkan pelepasan peserta jalan sehat yang menempuh rute mengelilingi pusat Kota Purworejo.
Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, yang hadir bersama sejumlah jajaran pengurus PCNU dan panitia penyelenggara.
“Para kader dan anggota NU harus menjadi pribadi yang pintar, berdaya, dan sehat. Dengan begitu, kita bisa wujudkan Purworejo yang damai dan peduli lingkungan,”
ujar Wabup Dion Agasi saat memberikan sambutan dan apresiasi kepada warga NU yang hadir dengan penuh antusias.
Ketua Panitia Hari Santri Kabupaten Purworejo, H. Fatkurohman, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya kegiatan dan semangat luar biasa warga NU.
“Ini merupakan puncak perayaan Hari Santri di Purworejo. Sebelum jalan sehat, peserta kita ajak senam bersama agar semakin bersemangat. Jalan sehat ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus ajang menjaga kesehatan jasmani dalam memperingati Hari Santri Nasional,”
tuturnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Purworejo, KH. Muhamad Haekal, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri menjadi momentum penting untuk memperkuat peran NU dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
“Alhamdulillah, Ahad 26 Oktober 2025 ini menjadi penutup rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang digelar oleh PCNU Purworejo. Hari ini juga dilaksanakan pembagian hadiah lomba antar pesantren, pelantikan Unit Pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (UPZIS) Lazisnu Purworejo, serta bazar dan kegiatan sosial lainnya,”
ujar KH. Haekal.
Ia menambahkan, pembentukan UPZIS Lazisnu merupakan langkah strategis dalam mengelola dana umat secara profesional dan berkelanjutan.
Saat ini, unit pengelola zakat, infak, dan sedekah telah terbentuk di tingkat kabupaten, kecamatan (MWC), hingga ranting atau desa.
“Alhamdulillah, hari ini terkumpul lebih dari Rp20 juta dana koin infak. Dari jumlah itu, 10 persen dikelola oleh Lazisnu Kabupaten Purworejo, sementara 90 persen dikelola oleh masing-masing MWC. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung lima pilar program kerja NU,” jelasnya.
Kelima pilar tersebut meliputi NU Pintar – memajukan pendidikan dan literasi, NU Berdaya – memperkuat ekonomi umat, NU Sehat – meningkatkan layanan kesehatan, NU Damai – menyebarkan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah dan memperkokoh kerukunan dan NU Hijau – menggerakkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Harapannya, program-program ini benar-benar dapat diakses oleh warga NU di seluruh lapisan masyarakat melalui gerakan Koin NU dan UPZIS di masing-masing wilayah,” lanjut KH. Haekal.
Sebagai puncak acara, panitia juga menyerahkan hadiah undian umroh kepada seorang aktivis NU, H. Slamet, yang dikenal aktif bersama istrinya, Hj. Nikmah, dalam berbagai kegiatan organisasi.
Hadiah ini dipersembahkan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nahdlatul Ulama Kabupaten Purworejo.
KH. Haekal berharap agar semangat Hari Santri dapat menginspirasi seluruh kader NU untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan daerah.
“Dengan peringatan Hari Santri ini, kita mengenang jasa para kiai dan santri, serta bertekad agar NU terus melangit dan membumi — memiliki pemikiran yang jauh ke depan, namun tetap dekat dan diterima masyarakat, menjadi solusi atas berbagai persoalan di tengah umat,” ujarnya.
Ia menambahkan, NU akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan berbagai elemen masyarakat. Saat ini, banyak kader NU yang berkiprah di berbagai bidang, mulai dari birokrasi, politik, ekonomi, hingga kesehatan.
Bahkan, dalam kegiatan Hari Santri ini juga dilakukan donor darah bekerja sama dengan PMI dan Lembaga Kesehatan NU.
Kegiatan jalan sehat ini bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi momentum penguatan ukhuwah dan komitmen bersama untuk terus menebar manfaat.
Ribuan warga NU tampak bergembira mengikuti setiap rangkaian kegiatan hingga akhir acara, yang ditutup dengan pembagian hadiah, bazar, dan doa bersama untuk keselamatan bangsa. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.







