PURWOREJO, purworejo24.com — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo menggelar Sarasehan Kesehatan bertajuk “Santri Sehat Melek Hukum untuk Indonesia Maju”, bertempat di Gedung PCNU Purworejo, pada Minggu (12/10/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU (RMI NU), dan Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU), bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit dan organisasi profesi medis di Kabupaten Purworejo.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren se-Kabupaten Purworejo.
Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman santri terhadap pencegahan penyakit menular dan tidak menular, manajemen gizi seimbang, kesehatan lingkungan, serta pengetahuan dasar hukum dan penanganan kegawatdaruratan di pesantren.
“Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan para santri. Harapannya, para santri dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan sadar hukum,” ujarnya.
Dalam sesi pleno, hadir narasumber dari berbagai bidang, di antaranya dr. Alma Hefa Alan, Sp.An dan Widiyantoro, S.ST.NS, yang memaparkan pentingnya pengetahuan dasar penanganan kegawatdaruratan di lingkungan pesantren.
“Santri diharapkan mampu melakukan pertolongan pertama bila menemui kasus darurat, sambil tetap memperhatikan prosedur keselamatan,” tutur dr. Alma.
Ahli gizi Khotimatul Munawaroh, S.Gz menambahkan pentingnya edukasi sejak dini mengenai aktivitas fisik, pola makan bergizi seimbang, dan waktu istirahat yang cukup.
Sementara itu, Daniel Eko Ariyanto, ST., M.Lingk menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan dan sampah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
Dalam sesi hukum, Dr. Hari Widiyanto, SH., M.Si menyampaikan materi tentang perkawinan usia dini dan hukum keluarga, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda agar lebih siap secara fisik, mental, dan hukum sebelum menikah.
Sedangkan Waluyo Sudarmaji, SHI., M.Si membawakan materi “Literasi Hukum untuk Santri Bijak Bermedia Sosial”, guna mendorong kesadaran santri agar lebih berhati-hati menggunakan media sosial dan menghindari pelanggaran UU ITE.
Sebagai penutup, para peserta juga mengikuti sesi role play penanganan kasus kegawatdaruratan, yang melibatkan narasumber dan santri secara langsung.
Melalui simulasi tersebut, para santri mendapatkan pengalaman praktis dalam memberikan pertolongan pertama di lingkungan pesantren.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata NU dalam mewujudkan santri yang sehat, cerdas, dan berkarakter hukum, sekaligus mendukung cita-cita besar menuju Indonesia maju. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.