SD Berprestasi Digusur untuk Hotel, Puluhan Wali Murid Menolak
Sebarkan artikel ini
Para wali murid SDN Sebomenggalan Purworejo Jawa Tengah menolak penggusuran sekolah
PURWOREJO, purworejo24.com – Para wali murid SDN Sebomenggalan Purworejo Jawa Tengah ramai-ramai menolak rencana penggusuran sekolah oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo. Penggusuran sekolah tersebut lantaran lokasi SDN Sebomenggalan akan dijadikan hotel oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo.
Penolakan tersebut disampaikan puluhan wali murid pada rapat yang digelar pada Selasa (16/11/2021) di salah satu ruang kelas sekolah. Saat rapat tersebut, perwakilan Dindikpora menyampaikan rencana tersebut kepada para wali murid yang hadir.
“Kita sosialisasi rencana pemindahan SD Sebomenggalan di SD Kepatihan kepentingannya adalah akan adanya pembangunan hotel yang berada dilingkungan ini,” Kata Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Sri Anteng kepada Purworejo 24.com pada Selasa (16/11/2021).
Para wali murid SDN Sebomenggalan Purworejo Jawa Tengah menolak penggusuran sekolah
Menurut data yang diperoleh Purworejo 24.com di lokasi yang saat ini berdiri SDN Sebomenggalan hak kepemilikan tanah adalah milik Pemkab namun sekolah tersebut sudah berdiri lebih dari 40 tahun. Rencananya tanah yang berada pada kawasan Ganesha Center tersebut pada bulan Desember mendatang sudah dikosongkan dan akan dilakukan proses selanjutnya untuk pembangunan Hotel.
“Kami dapat surat dari pemerintah Sekda dan dari BPPKAD untuk menyampaikan sosialisasi tentang pemindahan SD Sebomenggalan,” kata Wiyonoroto Sekretaris Dindikpora Kabupaten Purworejo.
Wiyono menyampaikan diharapkan proses pemindahan dan pengosongan bisa dilaksanakan pada bulan Desember sehingga tidak menghambat proses pembangunan hotel. Pihaknya menyampaikan sosialisasi yang ia lakukan kali ini berdasarkan surat dari pemerintah bernomor 640/7969/2021.
“Karena waktunya itu makanya perlu kita koordinasikan, namanya pembangunan (Gedung Baru sekolah) kan perlu mekanisme,” katanya.
Sementara itu mayoritas wali murid tidak bersedia pindah sebelum dibangunkan gedung baru untuk SDN Sebomenggalan. Mayoritas para wali siswa juga menyayangkan sikap dari pemerintah melalui dinas terkait tentang sosialisasi yang mepet dari pemerintah hanya berjarak 2 bulan sampai bulan Desember mendatang. Bahkan jadwal pemindahan para siswa dijadwalkan pada awal bulan yaitu pada tanggal 1-20 Desember. Rencananya SDN yang sudah Adiwiyata dan terakreditasi A tersebut akan dipindah di SD Kepatihan dan SD Ngupasan.
“Kalau pindah, harus berdiri sendiri (tidak gabung), saya yang tidak setuju mengapa mengorbankan pendidikan untuk hotel yang belum jelas tujuannya,” kata Doni salah satu orang tua siswa. (P24-Bayu)