EkonomiInspirasi

Kreatif dan Inspiratif, Yashtari Penyandang Disabilitas Asal Semawung Sulap Bambu Bekas Jadi Miniatur Rumah Cantik

22
×

Kreatif dan Inspiratif, Yashtari Penyandang Disabilitas Asal Semawung Sulap Bambu Bekas Jadi Miniatur Rumah Cantik

Sebarkan artikel ini
Yashtari bersama karya Miniatur Rumah Cantik
Yashtari bersama karya Miniatur Rumah Cantik

PURWOREJO, purworejo24.com – Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang bagi Muhammad Yashtari (43), warga Desa Semawung, Kecamatan Purworejo, untuk terus berkarya dan mandiri.

Meski menyandang disabilitas serta menjadi ayah dari dua anak, ia mampu membantu perekonomian keluarganya melalui karya seni unik berupa miniatur rumah berbahan bambu bekas.

Kecintaannya pada seni kerajinan berawal dari sebuah keisengan sederhana. Saat itu, Yashtari mencoba membuat kandang jangkrik berbentuk rumah kecil.

Tak disangka, hasilnya justru menarik perhatian orang sekitar dan memunculkan ide untuk mengembangkan karya serupa dengan bentuk lebih variatif.

Awalnya cuma pengin bikin kandang jangkrik tapi bentuknya rumah kecil. Dari situ saya terpikir bikin rumah adat dan model-model lain,” ungkap Yashtari saat ditemui di rumahnya, pada Minggu (19/10/2025).

Bambu bekas menjadi bahan utama dalam setiap karyanya. Ia hanya menambahkan sedikit bahan tambahan seperti mika untuk jendela dan pintu, serta pelitur untuk mempercantik tampilan akhir.

Proses pembuatan satu unit miniatur rumah memakan waktu sekitar satu minggu, tergantung tingkat kesulitan desain dan detail pengerjaan.

Untuk harga, miniatur bambu karya Yashtari dibanderol mulai dari Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per unit.

Sementara versi khusus dengan desain bongkar pasang dapat mencapai harga Rp3 juta hingga Rp4 juta sesuai pesanan.

Kalau ada pesanan ya saya buatkan, tapi tetap saya sesuaikan dengan waktu karena selain membuat kerajinan ini, saya juga aktif di organisasi,” tuturnya.

Selain berkarya, Yashtari dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan penyandang disabilitas.

Ia menjabat sebagai Ketua Disabilitas Desa (KDD) Semawung sekaligus Ketua Disability People Organization (DPO) Kecamatan Purworejo.

Tak hanya itu, ia juga dipercaya masyarakat setempat sebagai Ketua RT di Dusun tempat tinggalnya.

Karya Yashtari telah beberapa kali dipamerkan dalam berbagai ajang, mulai dari ekspo tingkat kecamatan, kabupaten, hingga di Yogyakarta.

Beberapa produknya bahkan telah laku terjual dengan harga Rp250 ribu dan Rp400 ribu. Ia memasarkan hasil karyanya melalui pameran, media sosial, serta menitipkannya di toko online milik rekannya.

Meski penjualan belum rutin, Yashtari tetap bersemangat. Ia menyadari bahwa karya seni memiliki pasar tersendiri dan membutuhkan apresiasi dari masyarakat.

Ini kan seni ya, bukan kebutuhan sehari-hari. Jadi kalau ketemunya dengan orang yang sama-sama suka seni, nilai jualnya bisa tinggi. Saya masih terus belajar, karena di atas langit masih ada langit,” ujarnya rendah hati.

Melalui karyanya, Yashtari berharap agar masyarakat semakin menghargai kreativitas lokal, terutama dari kalangan penyandang disabilitas.

Ia ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

Saya ingin terus mengembangkan keterampilan ini supaya bisa jadi sumber penghasilan tetap, bukan sekadar hobi,” harapnya. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.