PURWOREJO, purworejo24.com – Prestasi membanggakan ditorehkan oleh santri Purworejo di kancah internasional.
Atsna Alayya Ilyana Sant, santriwati SMP Muhammadiyah Jono yang juga santri Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Bayan (PP DAMBA), sukses meraih peringkat kedua kategori jarak terdekat dalam ajang International Water Rocket Competition 2025 yang digelar di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), akhir pekan lalu.
Guru pembimbing, Akhmad, menjelaskan bahwa kompetisi internasional ini merupakan lanjutan dari ajang nasional yang digelar oleh Langit Biru Anak Bangsa (LABIABA) Indonesia pada Juni lalu.
Saat itu, tim SMP Muhammadiyah Jono berhasil meraih nominasi terbaik ke-4, sehingga berhak mewakili Indonesia di tingkat internasional.
“Keikutsertaan pada tingkat internasional ini merupakan yang pertama kali bagi sekolah kami. Namun, sejak 2015, santri SMP Muhammadiyah Jono sudah sembilan kali lolos ke tingkat nasional,” ungkap Akhmad, pada Minggu (19/0/2025) malam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa roket air bukan sekadar permainan, melainkan media pembelajaran sains yang mengandung penerapan berbagai hukum fisika.
“Di balik permainan sederhana dari botol bekas air mineral ini, ada penerapan Hukum Newton II dan III, Hukum Pascal, Hukum Kekekalan Energi, serta Hukum Kekekalan Momentum. Semua hukum ini bekerja saat tekanan udara mendorong air dan menghasilkan gaya dorong pada roket,” jelasnya.
Menurut Akhmad, kegiatan ini tidak hanya mengasah pengetahuan sains, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman pada para santri.
“Roket air ini menjadi salah satu bentuk implementasi ayat-ayat Al-Qur’an, seperti dalam Surat Ar-Rahman ayat 33, yang mendorong manusia untuk menembus langit dengan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Selain pengetahuan, lanjut Akhmad, para santri juga belajar tentang ketelitian, berpikir kritis, kedisiplinan, kerja keras, serta mental juang saat menghadapi kompetisi.
“Semua ini menjadi bagian dari pembelajaran karakter yang terintegrasi di SMP Muhammadiyah Jono–PP DAMBA Purworejo, selain program unggulan tahfidz, bahasa Arab, dan bahasa Inggris,” tambahnya.
Sementara itu, Sri Siskawati, pimpinan LABIABA Indonesia, menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang dicapai santri Indonesia di tingkat internasional.
“Kompetisi roket air tahun ini sudah mencapai level internasional di USIM Malaysia. Kami berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi siswa-siswi lain di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan berprestasi,” tuturnya.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo, serta pihak sekolah dan pondok pesantren.
Sebelum keberangkatan, para peserta sempat beraudiensi dan memohon doa restu di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo.
Selain Atsna yang berlaga di tingkat internasional, terdapat empat santri lain dari SMP Muhammadiyah Jono yang akan melanjutkan perjuangan di tingkat nasional setelah sebelumnya menjuarai kompetisi regional DIY–Jateng pada September lalu.
Pihak penyelenggara juga memberikan apresiasi khusus kepada para peserta.
“Selamat datang ke USIM Malaysia. Semoga seluruh peserta mendapatkan pengalaman berharga, inspirasi, dan dapat bertemu kembali pada kompetisi berikutnya,” ujar Professor Madya Dr. Mohd. Zalisham Jali, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi USIM. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.







