Wujudkan Masyarakat Inklusif, Yakkum Gelar Sarasehan Lintas Agama

oleh -
oleh
Sarasehan bersama tokoh agama Bagelen. (9/12/2019)
Sarasehan bersama tokoh agama Bagelen. (9/12/2019)
Selamat Idul Fitri

BAGELEN, purworejo24.com – Pusat Rehabilitasi Yakkum menggelar sarasehan lintas agama bersama masyarakat disabilitas yang ada di Purworejo. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas.

Kegiatan yang dihadiri tokoh lintas agama tersebut berhasil digelar di rumah produksi roti “Makmur Bakery”, yang merupakan usaha bersama para difabel  yang terletak di Dusun Tambahrejo Desa Krendetan Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, (9/12/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh agama perwakilan dari Islam, Budha, Katolik, Kepala Desa Krendetan serta puluhan penyandang disabilitas.

Wajirohman perwakilan dari agama Islam mengungkapkan bahwa dalam bernegara harus menggunakan asas pancasila. Menurutnya  tidak dibenarkan bahwa warga Indonesia tidak mempunyai agama atau keyakinan yang dianut serta setiap agama harus memperhatikan nasib kaum difabel.

“Kita semua tentunya sudah tau bahwa di Pancasila ada sila yang mengatakan bahwa sebagai warga yang baik adalah berketuhanan yang Maha Esa, makanya di masyarakat kita harus selalu menghormati apapun agamanya,” ucap kepada purworejo24.com saat nemberikan materi pada Senin (09/12/2019)

Lebih lanjut Wajirohman menambahkan sebaiknya rumah ibadah harus mempunyai sarana yang mendukung dari kaum disabilitas. Dalam hal ini ia menyarankan kepada masjid-masjid atau rumah ibadah lainnya yang mempunyai kaum muda untuk bersama-sama mengakomodir kebutuhan disabilitas dalam beribadah dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif.

“Kedepan akan segera tindak lanjuti kebutuhan para disabilitas ini, khususnya untuk masjid dan mushola yang mempunyai remaja masjid. Walaupun ini sulit karena misalkan ada yang pakai kursi roda,  kan masuknya ke masjid harus suci, tapi besok akan kita usahakan,” ucapnya.

Wagiman salah seorang pendeta Budha mengamini apa yang dikatakan oleh Wajirohman bahwa sangat penting sekali apa yang dinamakan toleransi antar umat beragama. Toleransi adalah hal pokok yang wajib dijaga oleh semua warga negara.

“Saya kira di wilayah kita hari ini khususnya Purworejo sudah cukup tinggi rasa toleransinya sehingga kita yang minoritas dapat hidup berdampingan tanpa rasa takut. Hal itu menandakan hal yang positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya.

Wakil Ketua Paguyuban Warga Bagelen (PWB) Supriyo menjelaskan dengan dilaksanakannya forum tersebut yang kebetulan diadakan di halaman “Makmur Bakeri”, ia berharap kepada tokoh-tokoh lintas agama untuk selalu memperhatikan kaum difabel apalagi kaum difabel yang diberdayakan di rumah produksi tersebut.

“Dalam menjalankan usaha produksi aneka kue dan roti, kelompok penyandang disabilitas Makmur Bakery masih banyak menghadapi kendala dan hambatan, yakni membutuhkan sarana prasarana yang mendukung untuk kelancaran produksi, seperti alat transportasi dan yang lainnya. Kami berharap kepada beberapa pihak yang terkait khususnya untuk memperhatikan soal ini,” tandasnya. (P24-Byu)