Kadinas Pendidikan: Tidak Ada Paksaan Untuk Membeli Seragam Batik

oleh -
oleh
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo Sukmo Widi Harwanto
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo Sukmo Widi Harwanto
Selamat Idul Fitri

PURWOREJO, purworejo24.com – Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan Dan Olahraga Kabupaten Purworejo (Dindikpora) Sukmo Widi Harwanto menyatakan tidak ada paksaan dari Dinas dalam pembelian seragam batik Purworejo oleh siswa-siswa SD di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pengadaan seragam batik Purworejo ini didasari semangat kebersamaan untuk menggunakan batik Purworejo sebagai identitas Purworejo.

Hal tersebut disampaikan Sukmo Widi Harwanto Kepala Dindikpora Purworjeo saat konferensi pers di Kantornya pada Jumat (22/11/2019) menanggapi ramainya pembicaraan terkait pengadaan seragam batik di lingkungan SD di Kabupaten Purworejo. Beberapa wali murid yang telah membeli seragam batik Purworejo mengeluhkan kualitas kain dan jahitan seragam tersebut.

Seragam batik Purworejo untuk siswa SD yang dikeluhkan orang tua siswa.
Seragam batik Purworejo untuk siswa SD yang dikeluhkan orang tua siswa.

Sukmo WIdi menyatakan pengadaan seragam batik Purworejo untuk anak-anak SD tersebut diawali dari Surat Edaran  Bupati Purworejo yang intinya berisi imbauan untuk penggunaan batik Purworejo dalam seragam di lingkungan SD se-Purworejo.

“Surat edaran tersebut ditindaklanjuti dengan adanya pembelian seragam batik Purworejo di sekolah-sekolah SD. Disini tidak ada yang namanya lelang pengadaan batik. Juga tidak ada paksaan atau kewajiban bagi sekolah untuk membeli seragam batik ini,” jelasnya pada awak media

Sukmo WIdi juga mengaku telah mengimbau ke jajarannya untuk tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari pembelian seragam batik tersebut. Menurut Sukmo, surat edaran tersebut ada sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo.

Lebih lanjut ia menjelaskan  untuk merealisasikan adanya surat edaran bupati tersebut. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) juga telah berproses lama untuk bisa menentukan pembelian seragam batik Purworejo ini dengan harga murah, terjangkau, dan berkualitas bagus. Hingga  akhirnya setelah beberapa kali rapat, dihasilkan bahwa jenis batik yang akan digunakan adalah batik printing.

“Batik cap Purworejo yang kita gunakan dan asosiasi pengusaha batik di Kemiri yang mengerjakan. Kita sudah bermusyawarah mengambil langkah. Murah, awet tidak mudah luntur. Semua ini, karena semangat kebersamaan untuk menggunakan batik Purworejo sebagai identitas Purworejo,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo Sukmo Widi Harwanto didampingi Irianto-Gunawan Kelompok-Kerja Pengawas Sekolah Dasa se-Kabupaten Purworejo saat konferensi pers. (22/11/2019)

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo Sukmo Widi Harwanto didampingi Irianto-Gunawan Kelompok-Kerja Pengawas Sekolah Dasa se-Kabupaten Purworejo saat konferensi pers. (22/11/2019)

Dalam kesempatan tersebut Irianto Gunawan, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah menjelaskan, untuk pemesanan batik Purworejo bagi siswa SD tersebut, dipusatkan pada seorang pedagang batik bernama Fendy, warga Kemiri, yang biasa mengedarkan dagangan batiknya ke sekolah-sekolah.

 “Ada beberapa sampel yang disampaikan. Namun akhirnya terpilih batik printing yang murah, terjangkau, dan berkualitas. Harganya, untuk batik pendek Rp 59 ribu, dan lengan panjang Rp 69 ribu. itu sudah termasuk jahitan siswa tinggal pakai. Ini saja bisa dibayar cash, atau dicicil hingga 6 kali,” katanya.

Pihaknya menambahkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ukuran baju yang tidak sesuai, seragam tersebut bisa dikembalikan ke penjahitnya dan nantinya akan diganti dengan seragam yang baru. (P24-Byu)