PURWOREJO, purworejo24.com – Kembali terjadi kecelakaan lalu lintas di Kalijambe, Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. Kali ini dialami oleh satu unit kendaraan berat (truk tangki) pada selasa sore (13/05/2025).
Anehnya, kejadian tersebut kembali terjadi pada titik yang sama dengan laka lantas yang terjadi seminggu lalu antara truk dan angkot yang merenggut 12 nyawa.
Dalam kejadian terbaru ini dikabarkan tidak ada korban jiwa, prediksi sementara kecelakaan tunggal ini terjadi akabit rem blong setelah melewati turunan tajam dan panjang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Estri Utami Setyowati ST MM, ketika ditemui di sela kegiatan di Kecamatan Loano mengungkapkan rasa keprihatinan dan duka yang mendalam atas kejadian tersebut. Bahkan dirinya terkaget saat mengetahui ada lagi kejadian laka lantas yang terjadi hari ini. Menurutnya, ini adalah sebuah warning yang sangat keras bagi pemerintah daerah baik pemerintah kabupaten maupun provinsi bahkan pemerintah pusat.
“Ini soal kemanusiaan lho, belum berakhir rasa sedih kita kemarin, sekarang sudah ada lagi. Demi rasa kemanusiaan kami menyerukan agar segera ada langkah kongkrit untuk mencari formula solusi yang cepat dan tepat. Tepat saja tidak cukup, ini butuh kecepatan karena sudah sangat mendesak sekali lho ini. Jangan sampai pemerintah ini dicap dzolim karena membiarkan hal yang sama terulang lagi, apalagi terkait nyawa manusia,” tegasnya.
Estri Utami juga mengapresiasi warga sekitar yang secara otomatis dengan berdasarkan moralitas selalu membantu para pengendara yang melintas dan juga menjadi penolong pertama tiap kali ada kejadian laka lantas. Gotong royong dan kepedulian ini merupakan sikap yang perlu dijadikan contoh serta di apresiasi oleh semua pihak.
Disinggung terkait jalur penyelamat (Emergency Escape Ramp), Estri Utami menyampaikan sangat mendukung dan menginginkan harus segera realisasi secepatnya. Menurutnya, karena jalan tersebut berstatus jalan provinsi tentunya Pemprov lah yang mempunyai kewenangan penuh terkait pengusulan jalur penyelamat. Bisa dengan bekerjasama pemerintah pusat dan kabupaten.
“Yaitu tadi, mungkin itu solusi tepat, tapi juga harus cepat kan. Saya yakin bisa kok, kalau urusan aturan dan birokrasinya pasti ada celah solusi kalau nanti ada forum duduk bersama para pemangku kepentingan. Kalau mau dibentuk tim khusus juga lebih bagus. Yang jelas jangan bicara keterbatasan anggaran lho ya, ini soal nyawa rakyat. Harus ada anggaranya bagaimanapun caranya. Dan kami minta juga Pemkab turut proaktif terkait hal ini, jangan menyoal ini kewenangan siapa, tapi ini kewajiban kita juga karena ada di wilayah Kabupaten Purworejo,” pungkasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.