PURWOREJO, purworejo24.com – M Churdaini, S.Pd.i, M.Pd resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Purworejo untuk masa khidmat tahun 2025- 2030.
Pelantikan dipimpin oleh Sekjen DPP FKDT H Agus Salim Toyib, di gedung aula NU Purworejo, pada Sabtu (3/5/2025).
M Churdaini merupakan tokoh yang terpilih sebagai Ketua FKDT Kabupaten Purworejo dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke- III tahun 2025, di Gedung Layanan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Purworejo, pada Rabu tanggal 12 Februari 2025 lalu.
Selain memilih M Churdaini sebagai ketua, dalam Muscab itu juga memilih Munawaroh sebagai sekretaris dan Nanang Pujiono sebagai Bendahara. Mereka juga ikut dilantik bersama pengurus DPC FKDT Kabupaten Purworejo yang baru.
Hadir dalam pelantikan itu ketua DPW FKDT Jawa Tengah, wakil bupati Purworejo, Badan Kesbangpol Purworejo, Komisi 4 DPRD Purworejo, Bagian Kesra, Kemenag, dan PCNU Purworejo.
“DPC FKDT ini mengurusi madrasah diniyah se- Kabupaten Purworejo, yang hari ini ada 254 madrasah dengan menangani anak- anak di usia SD/ MI. Madarasah ini merupakan pendidikan non formal yang dilaksanakan pada waktu sore hari, selepas anak- anak belajar di SD atau MI pada pagi hari,” kata M Churdaini, saat ditemui disela acara.
Menurutnya, pendidikan di madrasah diniyah berbeda dengan pendidikan di TPQ. Dalam pendidikanya madarasah diniyah hampir mirip dengan kurikulum di SD atau MI dengan menggunakan kelas, mulai dari kelas 1, 2, 3 dan 4.
“Beberapa madrasah diniyah ada kelas yang namanya kelas pra, ada yang dengan waktu 1 tahun ada yang 2 tahun, berbwda- beda,” ujarnya.
Selama lima tahun kepengurusan kedepan, DPC FKDT Kabupaten Purworejo akan fokus terhadap beberapa program, yaitu program untuk penguatan guru, dan program penguatan lembaga.
“Karena biasanya madrasah diniyah ini berat dalam menjaga guru, kalau murid si gampang, lalu hampir separo di madrasah diniyah kita ini belum tersetrukrur, sehingga kita memang kerja berat dihari ini adalah bagaimana mengsinkronkan antara kerja di DPC dengan madin -madin yang ada di Kabupaten Purworejo, sehingga nanti bisa maju bersama sesuai dengan kurikulum yang sudah didesain sedemikian rupa, jadi harapan kita seperti itu,” jelasnya.
Seperti yang disampaikan oleh wakil bupati Purworejo, Dion Agasi Setibudi, DPC FKDT akan mensolidkan kepengurusan dalam rangka sinergitas antara program dari pemerintah tentang religiusitas dengan keberadaan dari madrasah diniyah, kemudian penguatan guru- guru madin dengan menaikkan intensif guru madin, lalu ditambah dengan program umroh.
“Kita mulai tahun ini dari volume atau jumlah ini ada peningkatan, untuk tahun depan sudah dirancang untuk penyebaranya lebih luas lagi. Sedangkan untuk Religiusitas ini nanti kita akan menangkap dengan penuh program dari bupati yang kita laksanakan bagaimana kita membumikan akhlakul karimah, pendidikan karakter untuk anak- anak, artinya kita siap melaksanakan kedepanya,” terangnya.
M Churdaini berharap untuk madrasah diniyah kedepan bisa diajak kerja secara solid dengan DPC dan taat kepada program pemerintah.
“Karena hari ini pemerintah terkhusus dari Kementrian Agama hadir untuk pendataanya, manajerialnya, melalui Education Management Information System (EMIS) atau Sistem Pendataan Pendidikan di Kementerian Agama untuk madin, kita akan mendorong agar semua madin itu melek teknologi, melek komunikasi dan infornasi, serta mau garap- garap yang EMIS itu,” harapnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.