Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

272 Mahasiswa UMPWR Diwisuda, 62 Wisudawan Raih Predikat Cumlaude

54
×

272 Mahasiswa UMPWR Diwisuda, 62 Wisudawan Raih Predikat Cumlaude

Sebarkan artikel ini
Wisuda UMPWR
Wisuda UMPWR

PURWOREJO, purworejo24.com – Universitas Muhammadiyah Purworejo menggelar wisuda Sarjana dan Magister Periode II tahun akademik 2024/2025 di Auditorium Kasman Singodimedjo, pada Sabtu (3/5/2025). Dalam wisuda itu, Universitas Muhammadiyah Purworejo berhasil meluluskan sebanyak 272 wisudawan yang terdiri dari 142 perempuan dan 130 laki- laki dari berbagai program studi jenjang Sarjana (S1) dan Magister (S2).

Mereka yang diwisuda ini berasal dari 15 program studi, diantaranya Magister Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 2 orang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebanyak 12 orang, Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 10 orang, Pendidikan Matematika sebanyak 9 orang, Pendidikan Ekonomi sebanyak 6 orang, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 42, Pendidikan Teknik Otomotif sebanyak 22, Pendidikan Fisika sebanyak 1, Manajemen sebanyak 60, Teknik Sipil sebanyak 14, Teknologi Informasi sebanyak 23, Agribisnis sebanyak 31, Peternakan sebanyak 11,  Psikologi sebanyak 10, dan Hukum sebanyak 19.

Dari total wisudawan, sebanyak 62 orang berhasil meraih predikat cumlaude, dengan jumlah terbanyak berasal dari Prodi PGSD (18), Manajemen (17), dan Hukum (12).

Adapun beberapa wisudawan dengan lulusan terbaik antara lain Vita Rahayu Setyawati (Magister PBI) – IPK 4,00, Retno Hidayahtun Ningsih (Hukum) – IPK 3,90, Setiawan Agung Andoyo (Teknik Otomotif) – IPK 3,87 dan Livvia Khusnul Qomatfian (PGSD) – IPK 3,87.

Selan itu, juga ada wisudawan termuda pada periode ini yaitu Filia Permata Sari dari Prodi Psikologi, berusia 20 tahun 8 bulan. Sementara itu, wisudawan tertua yaitu Mudhakir dari Prodi Agribisnis kelas RPL, yang berusia 52 tahun.

Menariknya, pada wisuda kali ini terdapat wisudawan yang dinyatakan lulus Tanpa Skripsi dan Tanpa Ujian Skripsi dengan jumlah 47 wisudawan.

Mereka berasal dari empat program studi yaitu Manajemen dengan jumlah 16 orang, PGSD dengan jumlah 18 orang, Hukum dengan jumlah 12 orang, dan Peternakan dengan jumlah 1 orang.

Sebagai kampus yang inklusif, pada periode ini ada pula wisudawan Non-Islam dari Program Studi Pen-didikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yaitu Mahestya Andi Sanjaya, dan juga mahasiswa difabel dari Program Studi Hukum, yaitu Wahyu Mulat Widodo. Wahyu Mulat Widodo juga menjadi salah satu wisudawan yang lulus dengan jalur tanpa skripsi dengan artikel yang dihasilkan berjudul “Implementasi Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Stasiun Purworejo Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas”, dan terbit pada jurnal Ahmad Dahlan Legal Perspective (SINTA 4).

Hari ini akan menjadi sebuah catatan memori baik nan istimewa dan selalu dikenang bagi para wisudawan dalam prosesi penting dari pencapaian suatu jenjang akademik di perguruan tinggi. Atas nama pimpinan dan keluarga besar Universitas Muhammadiyah Purworejo mengucapkan selamat atas selesainya studi saudara pada tahapan ini. Tentunya kebahagian ini juga milik orang tua, wali, segenap keluarga wisudawan dan orang-orang yang saudara sekalian cintai,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, Dr. Teguh Wibowo, MPd dihadapan wisudawan.

Disampaikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo telah berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan berintegritas. UMPWR juga telah berusaha untuk menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan mendukung untuk dapat belajar dan berkembang.

Universitas Muhammadiyah Purworejo merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang berbasis pada nilai-nilai keislaman, namun tidak menutup diri bagi mahasiswa non-Islam yang ingin menempuh studi di Universitas ini.

Sebagai kampus yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, Universitas Muhammadiyah Purworejo menyambut mahasiswa dari berbagai latar belakang agama dan budaya, negara (Mahasiswa Internasional) dan termasuk mahasiswa difabel,” ujarnya.

Menurutnya, wisuda bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Wisuda hanyalah merupakan salah satu momentum dari perjalanan mencapai pendidikan tinggi, karena setelah wisuda ini, jalan panjang dengan mungkin berbagai rintangan yang beragam dan tantangan akan dilalui.

Berbicara isu dan tantangan Indonesia ditahun 2025, menjadi sesuatu yang menarik untuk disikapi. Dari ramainya seruan tagar #IndonesiaGelap; #KaburAjaDulu; isu krisis Integritas para pejabat (Liga Korupsi Indonesia); krisis moral, masifikasi Perang dagang skala multinasional dan berbagai masalah lainnya membuat kita harus bersiap dan adaptif dengan segala tantangan yang ada.

“Tentunya peluang Bonus Demografi Indonesia harus disikapi dan disiapkan dengan baik sehingga memperoleh nilai penuh untuk kemajuan bangsa Indonesia #IndonesiaEmas,” tandasnya. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.