PURWOREJO, purworejo24.com – Pemilik usaha resto dan karaoke yang berlokasi ditepi jalan Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo menyatakan sanggup menutup usaha dan tidak melakukan aktifitas lagi, menyusul adanya protes dari warga sekitar yang resah akan potensi terjadinya kemaksiatan di lokasi itu.
Kesanggupan itu disampaikan oleh pemilik atau pengelola usaha resto dan karaoke Tambakrejo dalam mediasi bersama Muspika dan Instansi terkait yang di gelar di Mapolres Purworejo, pada Rabu (30/4/2025).
“Tadi pagi sudah ada mediasi di Polres Purworejo. Hasilnya pemilik memohon maaf atas keresahan warga dan bersedia tidak melakukan aktifitas yang menimbulkan keresahan,” kata Camat Purworejo, Bagas Adi Karyanto, saat dikonfirmasi pada Rabu (30/4/2025) sore.
Lurah Tambakrejo, Sigit Riyanto, juga mengabarkan hal yang sama. Dalam mediasi itu pihak pengelola resto dan karaoke di Tambakrejo sanggup menutup usahanya itu.
“Saya sudah sowan ke pak Kyai, sesepuh Tambakrejo dan menyampaikan berita ini, responnya bagus, tadi pak Kyai sudah menerima,” ucapnya.
Mengetahui hasil mediasi itu, tokoh pemuda Tambakrejo, Ringga Dwi Cahya, mengaku lega dan bangga, dimana aspirasi warga yang meminta usaha resto dan karaoke di Tambakrejo bisa di tanggapi oleh berbagai pihak sehingga usaha yang disinyalir berpotensi maksiat itu mau menghentikan usahanya.
“Turut bangga perjuangan teman- teman kusus ‘e wong Tambakrejo bisa membuahkan hasil sik dikarepke, semoga kedepan tidak ada lagi wadah berbuat maksiat di Tambakrejo. Tambakrejo yang menurut saya tergolong desa religus harapan saya tidak diisi oleh pemandangan- pemandangan seperti itu lagi,” katanya.

Sementara itu, Tokoh masyarakat Kelurahan Tambakrejo, Budianto, mengaku ikut bersyukur jika pemilik usaha tidak melanjutkan usaha yang bisa menimbulkan keresahan bagi warga itu.
“Kulo mboten nderek mas, Tambakrejo di wakili pak Lurah, wau dalu kulo pun matur kalih pak Kapolrese, terkait rapat pembahasan di Polres, warga mboten ajeng nderek- nderek, biar pengusaha sama intansi terkait saja yang membahas, pokoknya warga hanya ingin tempat itu tutup, selamanya bukan hanya sementara untuk meredam warga, besok kalau buka lagi warga jadi marah lagi, dan pasti akan tambah nekat lagi,” ujarnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.