PURWOREJO, purworejo24.com – Sebanyak 9 siswa kelas 6 di SD Negeri 2 Pangenjuritengah, Purworejo, Jawa Tengah, sempat dilarikan ke rumah sakit Amanah Umat Purworejo, untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan medis, pada Senin (10/2/2025) siang.
Mereka dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami gejala pusing dan keringat dingin usai bermain parfum yang disemprotkan ke kipas angin kelas saat pergantian jam pelajaran terakhir.
Beruntung mereka hanya mengalami pusing dan tidak sampai fatal, sehingga mereka hanya mendapat perawatan jalan tidak sampai menginap dan setelah dinyatakan sehat, mereka boleh dinyatakan pulang semuanya.
Kepala SD Negeri 2 Pangenjuritengah, Endang Fitriani, menceritakan, peristiwa itu terjadi pada saat pergantian jam pelajaran terakhir di hari Senin.
“Kemarin pada hari Senin pada saat pembelajaran menjelang jam terakhir, pergantian jam pelajaran mau masuk jam terakhir itu seperti biasa kan guru masuk, anak -anak mari kita lanjutkan pembelajaran begitu, bu guru menerangkan, seperti itu, nah ternyata kok ada beberapa anak yang mengeluh sakit gitu , terus ditanya kamu kenapa gitu, dijawab pusing bu, terus ditanya pusing kenapa, dijawab lagi tadi mainan parfum gitu. Terus empat anak yang pusing itu dikeluarkan, kok sepertinya pusingnya serius, Nah kami langsung bawa ke medis karena kita kan tidak tau itu parfum apa yang dibawa mereka dan lain sebagainya, akhirnya ambulan dari Amanah Umat kesini menjemput 4 siswa kami dibawa kesana terus parfum- parfum mereka saya bawakan karena kita tidak tau itu parfum apa yang mereka bawa begitu, alhamdulillah mereka mendapatkan penanganan cepat oleh piihak medis, dicek, diobservasi ada yang satu jam sudah boleh pulang, terus yang kedua menyusul sampai akhirnya semua anak kembali sehat dan orang tua bisa membawa pulang saat itu juga,” jelas Endang Fitriani, saat ditemui dikanrornya, pada Selasa (11/2/2025).
Dalam kejadian itu, awalnya hanya dua siswa perempuan yang pakai parfum, kemudian siswa laki- laki ada yang bilang bila parfumnya baunya tidak enak, dan mengeluarkan parfum lain lalu menyemprotkanya ke kipas angin kelas sesuai keinginan mereka, dan itu dilakukan secara gantian.
“Sepertinya ada 4 atau 6 itu kurang paham. Karena banyak yang bawa, akhirnya kami cek semua, kita keluarin kita bawa semua. Lalu saya serahkan ke Amanah Umat,” lanjutnya.
Setelah 4 isiswa dibawa kerumah sakit, dan guru sempat melanjutkan pelajaran, karena yang lain merasa tidak bergejala, tiba – tiba ada 5 siswa yang merasa pusing, karena merasa tidak ingin ada kesalahan dan sebagainya mereka kemudian dibawa juga ke rumah sakit.
“5 anak perempuan kita bawa kesana tapi alhamdulillah cepet, tidak sampai 1 jam atau lebih penanganan. Yang perempuan juga tertolongi dikasih oksigen sedikit terus dijinkan pulang,” terangnya.
Pihak sekolah mengaku belum mengetahui secara pasti kandungan parfum penyebab pusingnya para siswa, masih menunggu pihak rumah sakit melakukan lab atas kandungan parfum yang dibawa para siswa.
“Pihak Amanah Umat yang akan cek lab, namun belum diketahui kandungan apa di parfum. Itu seperti refil- refil itu pak, isi ulang, Saya tanya ke orang tua, ke anak itu ada yang mengaku beli online dan lain sebagainya,” tambahnya.
Atas kejadian itu, upaya tindak lanjut yang akan dilakukan sekolah yaitu akan melakukan koordinasi dengan bapak- ibu guru untuk lebih melakukan pengawasan terhadap para siswa.
“Bahwa memang kepengawasan anak SD itu beda dengan anak SMP, jadi harus ekstra, kejadian- kejadian yang dliuar akal kita, anak bisa bermain semprot- semprot kaya gitu, yang bermacam- macam itu kan mungkin karena melihat efek kini bebas nya tiktok dan sebagainya ingin mencoba seperti itu, saya selalu berpesan kepada rekan- rekan kami, kebetulan kami semua 9 guru perempuan semua, jadi mari kita bersama- sama menjaga kewaspadaan pengawasan. Lalu nanti rencana kita akan mengundang wali murid untuk pengawasan dalam pembawaan barang berbahaya kesekolah. Ini harus ada kerjasama antara orang tua dengan guru,” tandasnya.
Disebutkan, ada 24 siswa yang ada dikelas 6. Saat ini mereka masih diliburkan untuk istirahat sehari dirumah sambil memulihkan bagi mereka yang masih trauma atas kejadian itu.
“Ini juga jadi pembelajaran bagi kita, ternyata berefek dari parfum yang dicampur- campur itu, sehingga kita sebagai orang dewasa juga harus hati- hati dalam memilih parfum yang baik,” pungkasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.