PURWOREJO, purworejo24.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPPAPMD) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendorong BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kabupaten Purworejo untuk siap dan bisa menjadi pelaksana program dan kegiatan ketahanan pangan didesa masing- masing. Dorongan itu muncul menyusul terbitnya Keputusan Mentri Desa No 3 tahun 2025, tentang panduan penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan dalam mendukung swasembada pangan. Dan dari sosialisasi yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui Kemendes bahwa kegiatan ketahanan pangan yang minimal 20 persen itu diharapkan untuk bisa mendukung Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pengelola nantinya yang akan dilaksanakan oleh BUMDes atau BUMDesma.
“Dana Desa tahun 2025 sebenarnya sudah dituangkan aturanya melalui peraturan Mentri Desa No 2 tahun 2024 tentang petunjuk operasional atas fokus penggunaan Dana Desa tahun 2025. Yang intinya didalam Permendes itu disampaikan tahun 2025 masih digunakan untuk BLT Dana Desa maksimal 15 persen, untuk kegiatan Ketahanan Pangan minimal 20 persen, operasional pemerintah desa maksimal 3 persen,” kata Laksana Sakti, saat ditemui dikantornya, pada Kamis (6/2/2025) sore.
Dari Permendes No 2 tahun 2024, keluar lagi Peraturan Mentri Keuangan No 108 tahun 2024 tentang pengalokasian Dana Desa setiap desa dan penyaluranya untuk tahun 2025, pengalokasian itu terjadi diseluruh Indonesia.
“Untuk Kabupaten Purworejo total ditahun 2025 ini mendapat alokasi Dana Desa sejumlah 368.832.284.000, ini menurun dari pada tahun kemarin, dengan turun sekitar 2-4 miliar,” lanjutnya.
Untuk kegiatan ketahanan pangan yang minimal 20 persen itu, DPPPAPMD Purworejo mengharapkan BUMDes atau BUMDesma siap menjadi pengelola, utamanya dalam mendukung program makan bergizi gratis.
“Namun dari hasil sosialisasi kemarin itu disampaikan secara teknis nanti menunggu edaran dari Kementrian Desa. Jadi kita saat ini masih menunggu surat edaran itu,” ujarnya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, Dana Desa tahun 2025 belum ada yang cair. Saat ini desa masih didorong untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang masih menjadi SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun anggaran 2024. Di Desa masih ada anggaran yang belum dilaksanakan ditahun 2024 untuk dilaksanakan ditahun 2025 ini, dan diharapkan sesuai dengan regulasi untuk SiLPA itu dilaksanakan sampai bulan Maret 2025 ini harus sudah selesai. Hal itu tergantung SiLPAnya apa yang masih ada di rekening kas desa.
“Jujur saya sampaikan bahwa sebagian besar mungkin BUMDes atau BUMDesma kita ini belum bisa dikatakan bisa melaksanakan kegiatan, artinya belum tentu ini bisa jalan, belum memadahi, maka kita dorong untuk itu. Namun kalau seandainya BUMDes didesa itu tidak sanggup atau tidak mampu, bisa dialihkan ke BUMDes lain atau BUMDesma yang memang sudah siap untuk melaksanakan, untuk penyedia makan bergizi gratis,” jelasnya.
Adapun dalam program ketahanan pangan yang akan dilaksanakan, komoditas pangan pendukung yang boleh dijalankan diantaranya ada sayuran, buah- buahan, peternakan dan perikanan, sementara komoditas yang tidak disarankan ada kopi, mangruve dan jati.
“Tapi untuk tahun ini prioritas Dana Desa memang untuk pemberdayaan masyarakat, penanganan kemiskinan ekstrim, stunting, kemudian bidang kesehatan, itu yang diharapkan pusat seperti itu, tidak disarankan untuk infrastruktur. Sesuai kebijakan presiden bahwa untuk sementara pembangunan infrastruktur ini untuk sementara di cancel,” terangnya.
Selain disarankan bukan untuk infrastruktur, ditahun 2025 ini pemerintah tidak memberikan Intensif Dana Desa ke daerah. Formula intensif Dana Desa itu biasa diberikan bagi desa yang berprestasi, berupa pemberian tambahan Dana Desa bagi desa yang berprestasi.
“Tahun kemarin sebesar 168 juta. Tahun kemarin desa yang dapat ada 66 desa. Tapi tahun ini karena ada Refocusing Anggaran, maka tahun ini tidak ada intensif Dana Desa. Senuanya berlaku se- Indonesia, semua tidak dapat,” tandasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.