Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Rakerdin LP Maarif Jateng Zona 6 Digelar di Purworejo, Ini Hasil Rekomendasinya

141
×

Rakerdin LP Maarif Jateng Zona 6 Digelar di Purworejo, Ini Hasil Rekomendasinya

Sebarkan artikel ini
Penerimaan penghargaan dari LP Maarif Jateng kepada ketua LP Maarif Kabupaten Purworejo, Banjarnegara, Kebumen dan Wonosobo
Penerimaan penghargaan dari LP Maarif Jateng kepada ketua LP Maarif Kabupaten Purworejo, Banjarnegara, Kebumen dan Wonosobo

PURWOREJO, purworejo24.com – Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) PWNU Jawa Tengah, menggelar Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) Zona 6, di Kabupaten Purworejo, pada Minggu (2/2/2025).

Rakerdin dengan mengangkat tema Membangun Ekosistem Pendidikan yang Nyaman, Berkualitas, Inklusif, dengan Prinsip Aswaja An Nahdliyah yang Bersinergi dan Kolaboratif itu diikuti oleh ratusan Kepala Satuan Pendidikan dilingkungan LP Maarif NU dari 4 kabupaten yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen dan Purworejo.

Rakerdin dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah itu dilaksanakan sehari dengan mengambil tempat Wisma Budaya SMA Negeri 7 Purworejo.

Rakerdin dibuka secara resmi oleh Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Abdul Ghaffar Razin, yang sekaligus juga memberikan arahan bagi seluruh peserta yang hadir.

Pembukaan Rakerdin juga diisi dengan penyerahan tanda kenang- kenangan, penyerahan piagam penghargaan dan penandatangan MoU. Rakerdin itu juga diisi dengan dialog/ bincang pendidikan dengan nara sumber utama Pimpinan Baznas RI, Dr. Hj. Saidah Sakwan MA.

Ketua LP Maarif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani, dalam sambutanya menyampaikan, Rakerdin zona 6 di Purworejo merupakan rangkaian Rakerdin terakhir dan menjadi penutup Rakerdin LP Maarif NU PWNU Jawa Tengah. Ia menyebut ada 9 titik Rakerdin itu digelar dan Purworejo merupakan putaran terakhir.

Semoga putaran terakhir ini penuh berkah, penuh rohmat dan hidayah dari Allah SWT,” katanya.

Diseburkan, Rakerdin ini diikuti oleh sekitar 305 peserta dari 4 kabupaten, yakni Purworejo, Wonosobo, Banjarnegara dan Kebumen. Adapun yang hadir dalam Rakeedin itu adalah Kepala Satuan Pendidikan mulai dari jenjang MI/SD, SMP/Mts, MA/SMA dan SMK.

Hari ini kita laporkan bahwa peningkatan jumlah satuan pendidikan secara kwantitas selama 5 kali putaran ada 359 satuan pendidikan yang menyatakan bergabung dibawah koordinasi LP Maarif Jawa Tengah. Jadi total hari ini yang masuk di sistem informasi manajemen Maarif Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, 4.316 satuan pendidikan,” katanya.

Disampaikan, dari rangkaian 8 agenda atau putaran Rakerdin yang telah dilaksanakan, menghasilkan sejumlah rekomendasi maupun catatan. Rekomendasi itu diantaramya untuk LP Maarif NU PBNU yaitu LP Maarif NU PBNU diharapkan bisa mengawal Permendikdes nomor 1 tahun 2025 tentang re-distribusi guru ASN di satuan pendidikan yang dikelola oleh masyarakat, LP Maarif NU PBNU mengawal secara aktif program makan siang gratis untuk satuan pendidikan Maarif khususnya di Jawa Tengah, LP Maarif NU PBNU memperjuangkan kuota PIP dan akses bantuan maupun beasiswa khususnya bantuan untuk SMK/MA/SMA yang dikelola oleh wilayah yang hari ini tidak berkeadilan, LP Maarif NU PBNU melanjutkan program nasional yaitu Porsimanas, Pergamanas, Perwimanas dan program olimpiade lainya yang dilaksanakan, yang sudah 5 tahun ini tidak dilakasanakan.

Sehingga tuntutan Maarif wilayah adalah pembinaan kita hanya berhenti di wilayah karena tidak ada kompetisi di level pusat, sudah 5 tahun sejak 2019 tidak ada Pergamanas, Perwimanas dan Porsimanas, sementara setiap dua tahun Maarif Jawa Tengah selalu mengadakan kompetisi ini dilevel cabang maupun dilevel wilayah,” ujarnya.

Sedangkan rekomemdasi untuk LP Maarif NU PWNU Jawa Tengah diantaranya Forum Rakerdin mengamanatkan kepada LP Maarif PWNU untuk peningkatan SDM kepala sekolah, kepala madrasah masih menjadi prioritas, diklat guru ke- NU-an sifatnya wajib bagi kepala sekolah, kepala madrasah dan guru naturalisasi ke- NU-an. Maarif wilayah secara rutin melaksanakan dan melakukan pendampingan re-branding sekolah dan madrasah dengan membentuk tim inti diwilayah. Maarif wilayah membantu penataan ulang dan penyesuaian Izin Operasional Pendirian Madrasah (IZOP). disekolah maupun madrasah yang selama ini ada yang tidak singkron antara data e-mis dengan sertifikat IZOP.

Ini hasil rekomendasi yang delapan titik, hari ini masih ada satu rekomendasi menunggu hasil rapat selesai nanti,” jelasnya.

Dalam rangka untuk penguatan ideologi Aswaja An Nahdliyah melalui Komisariat IPNU dan IPPNU, tahun ini kurikulum Makesta hanya ada satu dari Maarif NU Jawa Tengah, tidak ada kurikulum yang lain yang akan dikembangkan atau disusun oleh IPNU/ IPPNU dan Maarif Wilayah Jawa Tengah.

Jadi kita tunggu Maret 2025 akan kita rilis kurikulum Makesta dan juga para trainer- trainernya, dan akan dibentuk piloting model prototipe IPNU/IPPNU disatuan pendidikan yang ada dimasing- masing kabupaten/kota, ini sedang kita diskusikan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua LP Maarif NU Kabupaten Purworejo, M. Hamron Rosadi, M.Pd, mengatakan Rakerdin digelar untuk menyampaikan tujuan kerja dari LP Maarif tingkat Jawa Tengah, yang dibagi menjadi 6 zona.

Ini adalah untuk meningkatkan kinerja kepala- kepala madrasah, sehingga madtasah – madrasah di Jawa Tengah ini bisa bersaing dengan sekolah- sekolah umum, bisa bersaing dengan sekolah- sekolah negeri. Jadi dari pengurus Wilayah Jawa Tengah, dengan adanya Rakerdin ini adalah untuk memberikan ilmunya kepada guru- guru ini agar bisa lebih maju, kepala sekolah juga bisa maju, sehingga madrasah- madrasah di bawah LP Maarif Propinsi Jawa Tengah bisa bersaing dengan sekolah lain,” katanya.

Untuk kesejahteraan guru di LP Maarif, lanjutnya, sebagian guru baik itu dari guru MI, MTs, dan MA sudah 90 persen bersertifikasi bahkan ditahun 2024 sudah diimpasing atau disetarakan gajinya dengan ASN.

Untuk janji dari bapak Presiden Prabowo yang janji untuk meningkatkan kesejahteraan bagi guru baik itu di LP Maarif dan lainya, ini belum terealisasi, mungkin pada tahun ini. Ini juga ada program dari pemerintah juga untuk yang naungan dibawah LP Maarif dan Kementrian Agama, akan ada percepatan guru sertifikasi yang nengajar minimal dua tahun untuk diangkat menjadi guru sertifikasi. Guru- guru swasta di LP Maarif ini kebanyakan non PNS yang diangkat menjadi guru sertifikasi,” jelasnya.

Disebutkan, di Purworejo untuk jumlah guru di lingkungan LP Maarif NU ada sekitar 1.600an guru yang mengajar dari tingkat RA sampai SLTA. Adapun jumlah satuan pendidilan dibawah naungan LP Maarif NU Kabupaten Purworejo, untuk RA /TK ada 52 sekolah , MI/SD ada 52 sekolah, MTs ada 19, SMK ada 7, MA ada 7, dan SMA ada 5 sekolah.

Ia berharap nantinya madrasah- madrasah dibawah LP Maarif NU tingkat kabupaten maupun propinsi bisa lebih maju dan kesejahteraan guru bisa meningkat.

Mudah- mudahan pemerintahan Pak Prabowo benar- benar mereallisasikan apa yang nenjadi programnya, termasuk program makan siang bergizi gratis dari LP Maarif juga kepingin bisa teranggarkan dari APBN sehingga sama dengan sekolah lain,” harapnya. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.