PURWOREJO, purworejo24.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Purworejo semalam mengakibatkan banjir di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, pada Minggu (5/1/2025).
Akibatnya, tanaman padi yang baru ditanam beberapa minggu lalu terendam air. Bahkan area persawahan yang terendam banjir mencapai puluhan hektar.
Banjir ini disebabkan oleh luapan sungai kecil di Dusun Bleber, Desa Krandegan. Sedikitnya 35 hektare sawah terendam banjir dan mengancam pertanian warga.
Kepala Dusun Bleber, Eko, menjelaskan bahwa banjir terjadi sejak semalam akibat air pembuangan dari Desa Tanjung Anom tidak bisa mengalir dengan baik, sehingga sungai di wilayah tersebut meluap.
“Sebagian besar banjir membanjiri persawahan dengan luas 35 hektare sawah,” ujar Eko saat ditemui pada Minggu (5/1/2025).
Para petani mengalami kerugian karena tanaman padi mereka yang baru ditanam terendam air dan harus ditanam ulang. Eko menjelaskan bahwa kerugian saat ini belum bisa dihitung.
Meski demikian dipastikan, petani di desa tersebut mengalami kerugian yang cukup besar akibat banjir ini.
“Harga benih padi cukup mahal, kemarin saya beli satu ikatnya itu, Rp 8.000 sampai Rp 15.000,” tambah Eko.
Banjir ini menjadi tantangan besar bagi para petani di Desa Krandegan, yang harus menanggung kerugian finansial dan melakukan penanaman ulang padi mereka.
Para petani berharap pihak terkait dapat segera memberikan bantuan untuk mengatasi dampak banjir ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Usia padi sekitar 3 mingguan. Kita berharap ada perbaikan irigasi agar tidak terulang setiap tahunnya,” kata Eko.
Sementara itu salah satu petani Saiful Mujab mengatakan, banjir di desanya selalu terjadi setiap tahunnya. Padi akan rusak jika banjir yang merendam tanaman padi lebih dari 2 hari.
“Ya setiap tahun pasti banjir, nanti kalau mati ya kita tanam lagi,” kata Saiful. (P24-bayu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.