PURWODADI, purworejo24.com – Pemerintah Kecamatan Purwodadi bersama Difable Person Organization (DPO) Dadi Mandiri Purwodadi menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tingkat Kecamatan Purwodadi, di pendopo kecamatan setempat, pada Kamis (12/12/2024).
Kegiatan dengan mengangkat tema Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan itu diisi dengan berbagai acara diantaranya penampilan seni berupa tari Dolalak, membaca puisi dan menyanyi oleh penyandang Disabilitas, penyerahan aspresiasi atau penghargaan bagi 5 desa yang telah memfasilitasi Disabilitas di Kecamatan Purwodadi, diantaranya Desa Kebonsari (level utama), Sidoharjo (level utama), Desa Purwodadi (level utama), Desa Bragolan (mentor), dan Desa Keduren (Replikasi Desa Inklusi) serta penyampaian materi oleh Ahmad Lutfi Hakim sebagai conten kreator dan pemilik media Pituruh News dengan tema Berbisnis dengan Media Sosial di Era 4.0.
Hadir dalam kegiatan itu Muspika Purwodadi, perwakilan Yakkum Yogyakarta, kepala desa, pengurus DPO Dadi Mandiri dan sejumlah Disabilitas dari berbagai perwakilan desa di Kecamatan Purwodadi.
“Berkaitan dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2024 ini memang jauh- hari kami sudah merencakan dengan ketua DPO Dadi Mandiri bersama Yakkum, tapi peringatan HDI ini tidak bisa kita laksanakan tepat di waktu ditanggal 3 Desember kemarin karena beberapa hal yaitu banyaknya agenda yang bareng ditanggal 3 itu sehingga bisa kita laksanakan ditanggal 12 Desember ini. Alhamdulillah acara bisa berjalan dengan lancar berkat bantuan dari teman- teman dan Disabilitas punya semangat dan kami selalu memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan dari Disabilitas di Purwodadi ini,” kata Camat Purwodadi, Sumarjono, saat ditemui usai kegiatan.
Diungkapkan, guna memberikan fasilitas kepada Disabilitas, belum lama ini pemerintah Kecamatan Purwodadi telah menyelenggarakan kursus komputer untuk Disabilitas. Pelatihan itu diikuti oleh 17 peserta dengan MoU bersama SMK Muhammadiyah Purwodadi yang memiliki laboratorium komputer dan memiliki guru yang bisa mendampingi Disabilitas.
“Dan alhamdulillah dari Karang Taruna belum lama ini di Desa Keduren juga ada kegiatan berkaitan untuk bagaimana membawa, menyamakan, nguwongke temen- temen Disabilitas didesa masing- masing untuk kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa maupun olek Karang Taruna itu sendiri. Kemarin di hari Selasa kami juga ada pelantikan Karang Taruna kecamatan. Diacara itu juga kami pesan untuk Disabilitas sesuai dengan amanat undang- undang no 8 tahun 2018, bahwa Penyandang Disabilitas harus kita fasilitasi, kita dorong untuk pemberdayaanya, punya keahlian dan harus kita fasilitasi kegiatan kegiatanya,” ungkapnya.
Untuk Disabilitas, lanjutnya, di Purwodadi banyak dari Disabilitas yang muncul dengan berbagai usaha UMKM dan dari beberapa desa juga akan menggandeng Disablitas dalam pengelolaan bank sampah, termasuk kegiatan lain di desa yang juga bisa memfasilitasi para Disabilitas.
“Terbukti tadi ada 5 desa yang diberikan apresiasi berupa sertifikat, atau penghargaan terkait fasilitasi Disabilitas. Semoga kedepan semua elemen masyarakat, semua lembaga, semua organisasi, bisa bersatu untuk mengangkat, menyamakan hak, terkait dengan Disabilitas ini,” ujarnya.
Ketua DPO Dadi Mandiri, Daliyo, mengatakan, sesuai tema yang diangkat, berkeinginan agar dari 40 desa di Kecamatan Purwodadi bisa nyengkuyung membuat Kelompok Disabilitas Desa (KDD). Untuk sementara ini desa yang sudah memberikan fasilitas dengan menyandang desa inklusi itu baru ada beberapa desa, diantaranya Desa Bragolan, Desa Purwodadi, dan Desa Kebonsari. Lalu desa replekasi ada Desa Sidoharjo dan Desa Keduren.
“Harapan kedepan bagi kami dan pemerintah kecamatan desa selain itu ayolah Disabilitas harus dilibatkan, misal diacara Musrembangdes, dan pemberdayaan desa harus dilibatkan, atau ada pendanaan untuk pelatihan penambahan ekonomi bagi Disabilitas ditiap desa,” harapnya.
Disebutkan anggota Disabilitas yang aktif di DPO Dadi Mandiri Purwodadi saat ini ada sekitar 35 orang, dan yang kurang aktif ada sekitar 10 orang. DPO Dadi Mandiri juga memiliki kelompok bersama atau Kube, seperti produksi ekoprint, dan lainya.
“Setiap bulanya kami juga telah difasilitasi dari kecamatan untuilk pertemuan rutin DPO Dadi Mandiri, Puskesmas Bragolan dan Bubutan juga telah membantu dalam hal cek kesehatan dan penyuluhan kesehatan, karena Disabilitas sangat rentan, mudah sakit, maka perlu dicek kesehatanya. Lalu KUA Purwodadi juga memberikan penyuluhan agama, siraman rohani untuk memberikan motivasi agar temen- temen disabilitas yang kurang semangat atau minder bisa kembali semangat dalam kehidupannya. Harapan kedepan tiap desa ada dana desa yang bisa mendanai disabilitas untuk pemberdayaan, pelatihan dan peningkatan usaha baik individu maupun kelompok,” jelasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.