Scroll untuk baca artikel
Wisata

Soft Launching, Demaji Eco Park Gelar Sendratari Nyai Ageng Bagelen

169
×

Soft Launching, Demaji Eco Park Gelar Sendratari Nyai Ageng Bagelen

Sebarkan artikel ini
Dwi Wahyu Atmaji berfoto bersama dengan tim penari sendratari Nyai Ageng Bagelen pada acara soft launching Demaji Eco Park, pada Sabtu (31/8/2024) malam
Dwi Wahyu Atmaji berfoto bersama dengan tim penari sendratari Nyai Ageng Bagelen pada acara soft launching Demaji Eco Park, pada Sabtu (31/8/2024) malam

KALIGESING, purworejo24.com – Sendratari Nyai Ageng Bagelen hasil garapan Prof.Dr Nanik Sri Prihatin S.Kar M.Si dari ISI Surakarta, Parampara dari Prof. Dr Pande Made Sukerta S.Par M.Si, Dr. Sudibyo M.Hum. Drs RM Dibyo Sumantri Priyambodo P.si, MRA, Drs Pram Prastyo Ahmad, MM, Witoyo SPd, MM, dan penata tari/ koreografi terbaik oleh Nungki Nur Cahyani, menjadi suguhan menarik dalam acara Soft Launching Demaji Eco Park Purworejo, di Dusun Sawahan, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu (31/8/2024) malam.

Demaji Eko Park Purworejo adalah taman budaya yang memadukan unsur tradisional dan modern, berlokasi di Dusun Sawahan, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Hanya berjarak 20 menit dari pusat kota Purworejo atau 30 menit berkendara dari Bandara Internasional Yogyakarta dan 1 jam dari Candi Borobudur.

Demaji Eco Park bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya Purworejo kepada masyarakat setempat dan wisatawan baik domestik maupun internasional.

Beberapa fasilitas akan disediakan dilokasi tersebut diantaranya kolam anak- anak, playground, outbond, cafe dan restaurant, auditorium, studio foto, minizoo dan masjid.

Hadir dalam Soft launching tersebut diantaranya Pj Sekda Purworejo, Achmad Kurniawan Kadir, Anggora DPRD Purworejo, Jaka Hartana, Kepala Dinporapar Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho, Kepala Dindikbud Purworejo, Wasit Diono, Kepala BKPSDM Purworejo, Agung Wibowo, Muda Ganesha dan tamu undangan lainnya serta ratusan masyarakat Desa Kaligono dan sekitarnya.

Ya ini soft launching, artinya belum grand lunching, artinya juga belum selesai semuanya, kurang lebih begitu, tapi kami harus mulai, dari beberapa fasilitas yang ada, kita sekarang sudah punya masjid punya aula, kolam renang dan play ground, saya kira itu sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, dan kita masih menunggu fasilitas untuk resto dan out bond,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Talang Taling Tinaling, Dwi Wahyu Atmaji, saat ditemui usai acara.

Demaji Eco Park, lanjutnya, mengandung unsur – unsur modern dan tradisional, terutama ingin mengangkat potensi yang ada disekitar Demaji Eco Park, yaitu Kaligesing dan Purworejo pada umumnya.

Disini sudah terkenal lama ya ada durian, kambing etawa, ada produksi gula jawa, dan lain- lain, saya kira itu perlu diperkenalkan dan Demaji Eco Park bisa menjadi titik simpul dalam memperkenalkan produk- produk serta keindahan alam yang ada di Kaligesing,” ujarnya.

Kebudayaan yang akan diunggulkan kedepanya terutama untuk kesenian yang sudah dikenal yaitu Tari Dolalak, kemudian Wayang Kaligesingan dan banyak potensi- potensi yang ada di Kaligesing yang bisa dikembangkan secara bersama.

Ya tentunya nanti akan disediakan layanan- layanan yang sifatnya komersial, meskipun Demaji Eco Park ini dikelola oleh sebuah yayasan bernama Talang Taling Tinaling, oleh karena itu segala kegiatan yang ada disini nanti bersifat non profit lah, bukan kita tidak mencari untung tapi kita cari untung atau ekonomi tapi keuntungan itu bukan untuk pribadi melainkan akan lebih dimanfaatkan untuk pengembangan masyarakat,” jelasnya.

Pihak pengelola hingga saat ini belum memberlakukan tiket masuk dilokasi itu, namun masyarakat yang datang sudah bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di lokasi tersebut.

Untuk HTM belum kita tentukan tapi masyarakat yang datang sudah bisa memanfaatkan, misal ini ada aula, bila ada pernikahan, ada mau metting, ada pelatihan dan lain -lain sudah bisa manfaatkan, tapi kalau masjid memang untuk fasilitas umum, dan sampai saat ini masih dibebaskan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut,” terangnya.

Untuk aula dengan kegiatan kelasikal bisa menampung sampai 150 orang, namun untuk rapat – rapat bisa menampung 75 sampai 100 orang.

Adanya keberadaan Demaji Eco Park diharapkan ada dampak untuk masyarakat setempat. Demaji Eco Park akan mendahukukan bagi masyarakat setempat yang memiliki layanan jasa, seperti tenaga kerja, ataupun produk produknya, dan lain- lainnya.

Kenapa di Soft launching ini memilih sendra tari Nyai Ageng Bagelen, pertama Nyai Ageng Bagelen itu adalah legenda yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, dan dalam legenda itu Nyai Ageng Bagelen adalah tokoh wanita, ternyata sejak zaman dulu kita sudah punya tokoh wanita yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat, disamping keunggulan dari nilai- nilai lainnya seperti keteguhan seorang wanita, putri raja yang mau bergabung dengan masyarakat,” jelasnya.

Atmaji berharap kedepan Demaji Eco Park menjadi titik simpul perkembangan pemberdayaan masyarakat, setidak- tidaknya untuk masyarakat Purworejo atau Kaligesing.

Demaji Eco Park ini adalah sebuah taman bermain dan belajar dengan menonjolkan aspek pemberdayaan dan memajukan kebudayaan dan pariwisata,” tandasnya.

Selain sendratari Nyai Ageng Bagelen, Soft Launching Demaji Eco Park juga diisi dengan penampilan Karawitan Kartiko Laras dan Gradasi Band dari Purworejo. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.