PURWOREJO, purworejo24.com – Sebanyak 40 peserta dari 17 desa wisata yang ada di Kabupaten Purworejo, mengikuti Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata di Hotel Sanjaya Inn, pada Senin (8/7/2024).
Kegiatan itu melibatkan akademisi dan praktisi wisata baik dari dalam maupun luar Purworejo.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar Purworejo, Agung Pranoto menyampaikan Pelatihan dan Pengeloaan Desa Wisata itu menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik 2024 dari Kemenparekraf.
“Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan bekal ketrampilan pengelola dan calon desa wisata di Kabupaten Purworejo serta untuk menggiatkan kembali aktiviatas desa wisata serta mendorong kesiapan desa-desa wiata itu untuk memanfaatkan posisi Purworejo yang saat ini sangat menguntungkan ini,” kata Agung Pranoto.
Kegiatan pelatihan itu berlangsung mulai Senin (8/7/2024) dan akan berakhir pada Kamis (12/7/2024).
Kepala Dinas Kepemudaan, Olaraga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo Stephanus Aan Isa Nugroho, menambahkan, seorang pengelola desa wisata harus memiliki tiga modal. Yakni gila, siap dipaido dan menjadi seorang pemberani. Gila yang dimaksudkan adalah orang yang memiliki kegialaan dimana mampu melihat potensi atau peluang untuk dijadikan sesuatu yang bernilai jual.
Sementara wani dipaido dimaksudkan mereka siap untuk dilihat dengan sebelah mata oleh lingkungan dengan tindakan gila yang dilakukannya. Sementara seorang pemberani adalah mereka yang berani untuk tetap berdiri menghadapi para pahlawan kesiangan saat apa yang diperjuangan itu memberikan hasil.
Diakuinya, dibanding dengan daerah lain yang menjadi tetangga, Purworejo memang relatif tertinggal. Aan menyebut Magenag sudah sangat maju dengan kunjungan wisatawannya, Wonosobo juga memiliki berbagai agenda wisata bernilai nasional, demikian halnya Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Dana Kesitimewaannya.
“Kita akui, kita memiliki keterbatasan, tapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Saya mengajak semua pengelola desa wisata itu berusaha untuk menjadikan Purworejo ini daerah ampiran yang potensial,” kata Aan.
Lebih jauh, Aan menyebut jika peserta yang mengikuti pelatihan itu merupakan desa-desa wisata yang siap bekerja karena bisa dengan cepat menangkap penawaran dari Dinporapar Purworejo. Pihaknyapun memang mencari wilayah yang memang siap diajak bekerja keras.
“Mereka yang siap tumandang gawe, akan kita priroitaskan,” tambahnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.