PURWODADI, purworejo24.com – Ketua DPC PDIP yang juga sebagai Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, mengajak kepada seluruh warga masyarakat di Kabupaten Purworejo untuk menghindari, menjauhi dan meninggalkan judi online. Selain sebagai tindakan ilegal di Indonesia, judi online berpotensi membawa dampak negatif, baik bagi individu maupun orang sekitar, juga berdampak diberbagai bidang, baik itu bidang keuangan, gangguan kesehatan mental, masalah sosial, bahkan sampai memicu tindakan kejahatan lainya.
Ajakan itu disampaikan Dion Agasi Setiabudi dalam acara Safari Politiknya, saat bertemu dengan para pengurus Ranting PDIP se- Kecamatan Purwodadi, di rumah mantan kepala desa Jenar Lor, Kecamatan Purwodadi, Sutaryadi, pada Rabu (19/6/2024).
Safari politik itu dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan sekaligus meminta dukungan kepada seluruh kader, pengurus dan simpatisan PDIP di Kecamatan Purwodadi, terhadap Dion Agasi Setiabudi, yang akan maju dalam Pilkada serentak yang akan dihelat pada bulan November 2024 mendatang
Ditemani anggota DPRD Kabupaten Purworejo Fraksi PDIP dari Dapil 2, Subeno, dan pengurus PAC PDIP Kecamatan Purwodadi, Dion menyampaikan pamitan dan meminta doa restu serta dukungan atas rencana dirinya yang akan maju menjadi calon bupati Purworejo di Pilkada 2024 ini.
“Jadi saya sudah selalu menyampaikan bahkan sebelum ini diangkat menjadi isu nasiona, ini menjadi sebuah keprihatinan bagi kami semua, bahwa kami kuatir kedepan tahun 2045 yang digadang- gadang menjadi Indonesia Emas, ini justru bisa jadi Indonesia Cemas, kalau kemudian bahaya laten seperti judi online ini tidak ditanggulangi sejak awal, karena ternyata judi online ini sudah merasuk tidak hanya dikalangan tertentu, tapi hampir disemua kalangan,” kata Dion, saat ditemui dilokasi kegiatan.
Saat ini semua ruang kehidupan sudah terkontaminasi dengan judi online, seperti yang diberitakan belum lama ini, bahkan dari kepolisian juga ada yang sampai menjadi korban dibakar oleh istrinya akibat judi online, atau pun ada anggota DPRD Prropinsi yang juga pada saat rapat malah bermain judi online.
“Karena kalau zaman dulu judi itu kita harus datang ke sebuah tempat, membawa uang, kemudian bermain disana, ini dengan perkembangan teknologi yang menghapus sekat- sekat ruang dan waktu, dimanapun, kapanpun, semua orang bisa berjudi. Maka yang harus kita lakukan adalah mendorong pemerintah pusat, dalam hal Kementrian Kominfo untuk bisa meng-cut (memotong) aliran judi online. Kalau kemudian web nya yang di cut katanya alasanya mati satu tumbuh seribu, ini kan bisa ditelusuri aliran keuanganya kemana, seperti kasus pencucian uang itu yang dicari kan sumber aliran dananya, jangan hanya webnya yang dicut, kalau webnya satu ditutup bisa tumbuh seribu, tapi kalau aliran dana ini ditelusuri, saya kira harus dibrantas sampai ke akar akarnya,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini memang perlu penguatan secara moral, secara akhlak, khususnya dari orang tua, lalu keluarga terdekat, baru kemudian tokoh agama, dan tokoh masyarakat, bahwa isu judi online ini harus menjadi kegelisahan bersama, harus menjadi keprihatinan bersama, sehingga menjadi tanggung jawab semua pihak untuk saling mengingatkan.
“Karena luar biasa dampak yang ditimbulkan, baik itu dampak kerugian ekonomi, dampak kerugian psikologi, karena banyak keluarga yang akhirnya harus bercerai, berpisah karena terlibat judi online, dan biasanya terjerumus ke pinjaman judi online. Nah ini kan seperti lingkaran setan yang tidak ada hentinya,” jelasnya.
Dikatakan, pemerintah daerah harus bisa mendorong masyarakat agar bisa menjauhi judi online, selalu menghimbau, baik itu melalui institusi pendidikan, melalui institusi keagamaan, maupun melalui institusi yang lebih kecil seperti RT, PKK, dari para pemegang kebijakan sampai dititik yang paling bawah baik perangkat desa, PKK, RT, RW, supaya bisa tersosialisasikan secara baik dan saling mengingatkan, bisa saling menjaga lingkungan, baik lingkungan keluarga terdekat, supaya tidak ada yang terjebak atau terjerumus dilingkaran judi online ini.
“Pesan saya tentu hindari, jauhi, yang saat ini masih bermain tolong berhenti, karena ini tidak akan membawa kemanfaatan apapun. Ajaran semua agama juga melarang, secara kemasyarakatan ini juga tidak sehat, dan secara ekonomi ini akan menghancurkan keluarga kita kalau kemudian kita terjerumus dan kecanduan di judi online ini,” pesanya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.