Scroll untuk baca artikel
KesehatanRamadhan

Antisipasi Penularan Penyakit pada Hewan Ternak Jelang Lebaran, DKPP Purworejo Beri Layanan Kesehatan pada Peternak

74
×

Antisipasi Penularan Penyakit pada Hewan Ternak Jelang Lebaran, DKPP Purworejo Beri Layanan Kesehatan pada Peternak

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada DKPP Kabupaten Purworejo, drh. Sri Widarti MM,
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada DKPP Kabupaten Purworejo, drh. Sri Widarti MM,

PURWOREJO, purworejo24.com – Guna mewaspadai penyebaran penyakit menular strategis pada hewan ternak, seperti Antraks, PMK dan LSD, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, secara intensive melaksanakan pelayanan kesehatan disejumlah kandang peternak dan penjual sapi yang ada di wilayah Kabupaten Purworejo.

Hal itu dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang ada di Kabupaten Purworejo sehat dan layak untuk dikonsumsi, terlebih dalam menghadapi perayaan Idul Fitri 1445 H/ 2024 M.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada DKPP Kabupaten Purworejo, drh. Sri Widarti MM, mengatakan, pelayanan kesehatan, dengan salah satu kegiatanya berupa survailans dan desinfeksi terhadap hewan ternak dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang ada di Purworejo sehat. Selain itu survailans dan desinfeksi dilakukan sebagai bentuk antisipasi ancaman penyakit menular pada hewan, seperti Antraks, PMK dan LSD yang saat ini kembali muncul dan marak di sejumlah daerah.

Kita itu ada surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular strategis, bukan hanya Antraks, namun PMK dan LSD. Dan tahun ini kita juga dapat DAK non fisik yang isinya kegiatan yang meliputi pelayanan kesehatan, salah satunya didalam kegiatan itu ada survailans yang tujuanya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya penyakit menular diternak maupun penyakit yang bisa menular ke manusia. Dimana pada beberapa waktu yang lalu itu di Gunung Kidul muncul lagi Antraks, sama di Sleman, nah itu dari pusat maupun dari propinsi ada surat edaran untuk penindakan untuk kewaspadaan dari adanya penyakit itu apalagi ini menjelang Idul Fitri dan Idul Idha,” ungkap Sri Widarti, saat ditemui dikantornya, pada Rabu (27/3/2024).

Salah satu kegiatan pelayanan kesehatan hewan yang dilakukan diantaranya dengan pemberian vaksin, pengobatan, pemberian obat cacing dan pemberian disinvektan terhadap hewan ternak yang tujuannya untuk meningkatkan sanitasi atau biosecurity dari masing- masing peternak.

Kalau hubunganya dengan ketersedian nanti untuk Idul Fitri dan Idul Adha bisa jadi dikaitkan juga karena nanti sebagian ternaknya akan dipotong pada waktu Idul Fitri. Nah karena sekarang musimnya juga tidak stabil dari panas terus tiba- tiba hujan, ini di beberapa daerah PMK sudah mulai muncul lagi, kan dari awal muncul PMK sampai dengan sekarang ada ternak yang belum tervaksin, bisa jadi karena itu ternak baru atau mungkin pada waktu vaksin pertama dalam kondisi bunting, umurnya belum mencapai untuk boleh divaksin, maka yang belum tervaksin ini atau paling tidak yang tervaksin pertama itu bisa muncul lagi gejala penyakitnya. Namun Alhamdulillah Purworejo belum ada kasus lagi tapi di beberapa daerah pantura karena mungkin kemarin banjir itu banyak muncul kasus itu lagi,” jelasnya.

Untuk antisipasinya, tahun ini di Kabupaten Purworejo meskipun belum tersedia vaksin lagi, dinas tetap melaksanakan kegiatan secara berkeliling untuk pelayanan kesehatan dengan pemberian vitamin dan obat cacing ke peternak dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari ternak- ternak yang ada di Kabupaten Purworejo.

Secara teknis survailans dan disinfeksi dilakukan oleh Puskeswan. Di Kabupaten Purworejo sendiri terdapat 4 Puskeswan, yakni di Mranti, Kutoarjo, Kaligesing dan Purwodadi.

Terus di Kabupaten Purworejo kan ada ternak babi juga, nah ini kemarin di beberapa daerah juga muncul lagi penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, kemarin Puskeswan yang wilayahnya mempunyai ternak babi kita lakukan juga survailans dengan KIE kepada masyarakat. Untuk Purworejo itu yang ada ternak babi ada di Kecamatan Ngombol, Grabag dan Purwodadi,” ungkapnya.

Terkait ketersedian daging selama Ramadhan dan Idul Fitri nanti, dinas menyatakan pasokan daging di Purworejo aman, namun demikian ketersediaan daging disediakan secara kulakan sendiri oleh jagal atau pedagang dan dinas hanya menyediakan tempat untuk pemotongan hewan saja. Sedangkan ternak yang akan disembelih ini biasanya dibeli dari daerah lain, misal di PMH Baledono dengan membeli sapi di Muntilan, dan menjelang Idul Fitri mereka menyetok banyak hewan karena pada H-7 atau H-5, pemotongan hewan bisa dilakukan sampai 10 hingga 12 ekor perhari.

Tapi kalau untuk hari hari biasa paling hanya 6-7 ekor sapi. Apalagi H-3 menjelang Idul Fitri biasanya meningkat hingga 15 ekor sapi dalam sehari karena pasti banyak yang memesan untuk membeli. Dan sampai H+7 biasanya masih banyak,” ujarnya.

Sri Widarti berpesan untuk kebutuhan daging, masyarakat jangan tergiur dengan promosi daging yang murah, karena daging ini merupakan media yang sangat baik sekali untuk penularan penyakit, baik penyakit berupa cacing, lalu bakteri seperti Antraks kemudian ada lagi diare dan lain sebagainya, maka sebaiknya masyarakat dianjurkan untuk membeli daging dengan kwalitas baik, diantaranya dari rumah pemotongan hewan.

Dan ini kalau dirumah pemotongan hewan Purworejo, yang ada di Baledono itu sudah bersertifikat halal. Jadi monggo tidak perlu kuatir silahkan saja membeli RPH Purworejo maupun Kutoarjo karena di RPH kita selalu menjaga baik kesehatan ternaknya maupun hasil produknya setelah ternak di potong. Kita selalu lakukan pemeriksaan sehingga insyaallah kwalitas dagingnya bagus dan memenuhi standar sehat, aman dan halal,” terangnya.

Menurutnya, daging yang bagus itu mempunyai ciri bau yang normal, artinya bau daging tidak bau anyir, tidak bau busuk. Kemudian dari warnanya merah cerah, tidak berair dan biasanya saat digantung dihanger hook tidak ada darah atau cairan yang menetes.

Kemudian tidak berlendir, harganyapun standar tidak terlalu murah, dan kita harus waspada tidak suudhon dengan mereka tetapi kita tetap harus waspada karena di daerah lain ada kasus penipuan dengan mencampur daging sapi dengan daging misalnya babi hutan atau lainya, dipalsukan lah intinya. Oleh karena itu monggo kalau pingin aman bisa membeli di RPH Purworejo maupun RPH Kutoarjo ataupun di los daging Kabupaten Purworejo. Dan bagi masyarakat yang ingin motong hewan secara bersama- sama (perte) monggo bisa minta tolong ke dinas ataupun petugas hewan untuk memeriksa ternaknya. Karena siapa tau hewan yang mau dipotong itu sakit ataupun ada kecurigaan terhadap penyakit bisa mengubungi petugas untuk dilakukan pemeriksaan. Atau kalau tidak bisa memotong hewannya di RPH yang ada. Kalau untuk hari raya itu biasanya tidak ditarik biaya alias gratis, yang kita tarik yang jagal umum di RPH,” pesanya. (P24/wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.