
PURWODADI, purworejo24.com – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, menggelar Apel Milad ke- 111 Muhammadiyah dan Pengukuhan Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) serta Pengurus Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kecamatan Purwodadi, periode Muktamar ke- 48, di halaman SMK Muhammadiyah Purwodadi, pada Sabtu (18/11/2023).
Apel diikuti oleh PCM, PCA, Badan Amal Usaha Muhammadiyah di Kecamatan Purwodadi dan ribuan siswa yang terdiri dari siswa dan wali siswa Kelompok Bermain (KB) ‘Aisyiyah Purwodadi, siswa dan wali siswa TK ‘Aisyiyah Purwodadi, siswa-siswi SD Muhammadiyah Purwodadi, siswa-siswi SMP Muhammadiyah Purwodadi dan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Purwodadi. Bertindak sebagai pembina Apel adalah Ketua PCM Purwodadi, H. Sudarno, A.Ma.
Hadir mewakili PDM Kabupaten Purworejo dan melantik ketua dan pengurus PCM Purwodadi, yakni Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, SP, MM, juga hadir secara langsung dan melantik ketua dan pengurus PCA Purwodadi, yakni Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Purworejo, Nur Ngazizah SSi, MPd.
Pengukuhan ditandai dengan pembacaan ikrar pengukuhan dan penandatangan naskah yang dilakukan oleh masing- masing ketua PCM dan PCA juga oleh ketua PDM dan PDA yang melantik.
Usai dilakukan Apel Milad dan Pengukuhan Pengurus PCM dan PCA, Pimpinan Cabang Muhammadiyah juga menggelar syukuran Milad ke- 111 Muhammadiyah secara sederhana. Syukuran itu ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, dan diserahkan kepada ketua PDA, PCM, dan PCA.
Penyelenggara Apel Milad ke- 111 Muhammadiyah yang juga sebagai Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo, SFil.I, MPd, mengatakan, Milad ke – 111 tingkat Kecamatan Purwodadi terselenggara setelah dirinya mendapat amanat atau mandat dari ketua PCM Purwodadi.
“Kenapa dipilih di SMK Muhammadiyah Purwodadi, yang pertama karena mungkin tempatnya paling luas, jadi dibanding dengan TK, SD, SMP, SMK secara geografis mungkin paling luas halamanya, sehingga pelaksanaanya disini. Kemudian kami selalu tidak pernah menolak mandat atau amanah untuk menyelenggarakan kegiatan- kegiatan Muhammadiyah tingkat kecamatan Purwodadi,” katanya.
Alasan lain, lanjut Marjo, wajah atau simbol Muhammadiyah Purwodadi adalah SMK Muhammadiyah Purwodadi. Dimana SMK itu sejak tahun 2019, sudah banyak mengalami perubahan, yakni sebagai sekolah revitalisasi, sekolah sentra excellent, sekolah unggulan, dan telah menjadi SMK pusat unggulan yang pertama di Kabupaten Purworejo.
“Sehingga memang ketika syiar Muhammadiyah, tempat SMK Muhammadiyah Purwodadi menjadi pilihan utama bagi Pmpinan Cabang Muhammadiyah Purwodadi,” ujarnya.
Diungkapkan, pengurus PCM dan PCA yang dikukuhkan merupakan pengurus yang telah terbentuk dalam Musyawarah Cabang (Musycab) periode Muktamar Ke- 48 yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Purwodadi, pada Minggu (15/10/2023) lalu.
Dalam Musycab itu, telah memutuskan H. Sudarno, AMa, dan Andi Suparlan, MPd, sebagai ketua dan sekretaris PCM Purwodadi, serta Hj. Dyah Ratnaningrum, SPd, MPd, dan Nur Hidayati, SSos.I sebagai ketua dan sekretaris PCA Purwodadi.
“Personilnya diambil dari aktivis Muhammadiyah di Kecamatan Purwodadi yang terdiri dari beberapa desa, di Purwodadi ada 40 desa tetapi baru ada 8 Ranting, jadi baru seperlima desa yaang telah terbentuk, tetapi ini sudah cukup mewarnai. Nah selain itu juga diambil dari bapak ibu guru yang mengajar di SMK, SMP, SD, TK, dan Kelompok Bermain Muhammadiyah Purwodadi. Semua dilibatkan sebagai pengurus cabang untuk memperkuat Muhammadiyah di Purwodadi, baik itu PCM maupun PCA, strukturnya diambil dari tiap- tiap ranting dan yang bekerja di badan amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah,” jelasnya.
Disampaikan, Milad ke- 111 Muhammadiyah dilaksanakan secara sederhana, karena Muhammadiyah sudah melaksanakan rangkaian kegiatan Milad, diantaranya Muktamar ke- 48 di Solo, Musyawarah Wilayah di Tegal dan Musyawarah Daerah di Kutoarjo, sehingga energi dan pemikiran serta biaya telah banyak dikeluarkan dalam kegiatan tersebut.
“Sehingga instruksi dari pimpinan daerah untuk melaksanakan rangkaian milad ini dengan sederhana. Walaupun sederhana tapi kita tidak mengurangi dari kehidmatan rasa syukur kita kepada Allah SWT, bahwa Muhammadiyah sampai saat ini sudah berusia 111 tahun menurut kalender miladiyah nasional,” terangnya.
Apel Milad, tambahnya, juga dilaksanakan diseluruh cabang se Kabupaten Purworejo juga dilaksanakan di daerah lain di Jawa Tengah.
“Kita tidak fanatik dengan angka, angkanya 111 kemudian kita hormati itu tidak, tetapi karena memang instruksi dari pimpinan pusat, bahwa ke- 111 dimohon untuk semua komponen untuk menyelenggarakan apel Milad Muhammadiyah dengan kemampuan masing- masing. Jadi sekali lagi ini bukan berarti fanatik dengan angka cantik 111 itu bukan, tapi ini lebih pada instruksi pimpinan pusat untuk menyelenggarakan apel Milad dengan suasana yang sangat sederhana,” tambahnya.
Marjo berharap Muhammadiyah khususnya di Purwodadi bisa menjadi mercusuar Kabupaten Purworejo. Seperti yang pernah disampaikan oleh Bupati Purworejo, bahwa wajah Purworejo kedepan ingin dihadapkan ke selatan, terlebih dengan telah dibangunya Bandara YIA dan tempat- tempat wisata yang telah diperbaiki atau di revitalisasi oleh pemerintah, salah satunya adalah pantai Jatimalang, dan rencana pembangunan pabrik- pabrik oleh investor di jalan Deandels.
“Nah harapanya ketika pak Bupati sudah menyampaikan bahwa wajah Kabupaten Purworejo menghadap keselatan, Muhammadiyah juga seperti itu, jadi bukan karena kebetulan tetapi kita memang punya komitmen bahwa Muhammadyah Cabang Purwodadi yang tergolong lengkap amal usahanya ini pingin menjadi mercusuar, mercusuar Muhammadiyah di wilayah selatan Purworejo,” harapnya.
Ketua PDA Kabupaten Purworejo, Nur Ngazizah, menyampaikan apresiasi dan selamat Milad ke- 111 Muhammadiyah. Dengan mengusung Ikhtiar Menyelamatkan Semesta, Nur berharap lima tahun kedepan Muhammadiyah bisa bergerak lebih banyak untuk bisa berkontribusi ke pemerintahan maupun ke alam sekitar.
“Kolektif kolegial menjadi dasar untuk bisa bergerak dan tiga hal yang barangkali sesuai dengan gerakan Milad Muhammadiyah pada kesempatan hari ini adalah komitmen kemudian konsisten dan kompak. Dan ini bisa menjadi dasar untuk bergerak dan mencapai tujuan ‘Asiyiyah terutama yang berdasarkan acuan dari Muktamar ‘Aisyiyah yaitu perempuan berkemajuan, memcerahkan semesta,” katanya.
Nur Ngazizah berpesan Pimpinan Cabang ‘Asiyiyah Purwodadi, bisa melaksanakan komitmen, menjadi tauladan bagi masyarakat, karena ‘Aisyiyah itu adalah pengikut Aisyah atau bunda ‘Aisyah yang menjadi perempuan yang teguh imanya, juga dalam berfikir dan akhlakul karimah.
“Sesuai dengan nasehat dari KH Ahmad Dahlan bahwa perempuan jangan sibuk di dapur saja tapi harus bergerak untuk menyelesaikan urusan masyarakat. Selalu bisa membagi waktu antara keluarga dan ‘Asiyiyah, sehingga menjadj amanah, menjadi istri ataupun ibu dirumah tetep sebagai tugas utama kemudian ditambah menjadi amanah untuk berdakwah ditengah masyarakat,” pesanya.
Nur Ngazizah berharap dengan momen Milad itu, rasa amanah didalam keluarga dan amanah berdakwah dengan melewati Aisyiyah bisa berjalan berimbang dan tidak meninggalkan tugas utama sebagai seorang istri atau seorang ibu.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat PDM Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, berharap dengan Apel Milad ke – 111 Muhammadiyah itu bisa timbul semangat atau membangkitkan semangat, baik semangat generasi yang tua, bagi pengurus- pengurus cabang dan daerah, juga ke generasi penerus.
“Dengan Milad ini maka berharap Muhammadiyah bisa lebih bangkit lagi, bermanfaat bagi umat, dan juga bagi seluruh alam semesta,” harapnya. (P24/Wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.