Scroll untuk baca artikel
Religi

Haul Jendral Sarwo Edhie Wibowo Dihari Pahlawan, untuk Mengenang dan Mendoakan Jasa Para Pahlawan

34
×

Haul Jendral Sarwo Edhie Wibowo Dihari Pahlawan, untuk Mengenang dan Mendoakan Jasa Para Pahlawan

Sebarkan artikel ini
KH Chalwani Nawawi selaku pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan, Purworejo, saat mengisi pengajian akbar dalam acara Haul ke- 34 almarhum Jendral TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, di komplek makam Sarwo Edhie Wibowo, Ngupasan, Kelurahan Pangenjurutengah, pada Jumat (10/11/2023)

PURWOREJO, purworejo24.com – Mantan Presiden RI ke- 6, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), bersama ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ibas Yudhoyono, hadir secara virtual dalam kegiatan Haul ke- 34, Alm Jendral TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, dikomplek makam keluarga Jendral Sarwo Edhie Wibowo, Ngupasan, Pangenjurutengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (10/11/2023) malam.

Jendral Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh nasional yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Jendral Sarwo Edhi berperan dalam penumpasan G30S pada tahun 1965- 1966 di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Jendral Sarwo Edhie lahir pada tanggal 25 Juli 1927, dan meninggal dunia pada tanggal 9 November 1989, yang kemudian dimakamkan di kampung Ngupasan, Kelurahan Pangenjurutengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo.

Haul ke – 34 itu diisi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ahmad Ridwan Maula yang menjadi juara 2 MTQ tingkat Jateng tahun 2019 dan juara 3 ditahun 2022, sholawat Al Barzanji oleh group hadroh Nurul Ulum MAN Purworejo, pembacaan surat Yasin yang dipimpin oleh KH Masduki CH, pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH Farid Sulaiman, dan pengajian akbar yang diisi oleh KH Chalwani Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi Berjan, Purworejo.

Haul juga dimeriahkan dengan lantunan sholawat oleh Group Hadroh Nurul Ulum dari MAN Purworejo.

Haul itu dihadiri oleh Plt Bupati Purworejo, yang diwakili oleh Kabag Kesra Setda Purworejo, Fatturohman, putri ke-6 Sarwo Edhi Wibowo, Retno Cahyaningtyas bersama suami dan keluarga, wakil ketua DPRD yang juga sebagai ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Purworejo, Yophie Prabowo bersama istri, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi Demokrat, perwakilan Forkompimda, Forkompinca, para kyai, tokoh masyarakat dan ribuan jamaah dari Kelurahan Pangenjurutengah dan sekitarnya serta tamu undangan.

Juga tampak hadir secara langsung dan memberikan sambutan sebagai wakil keluarga, cucu yang juga menjadi anggota komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat, Bramantyo Suwondo.

SBY selaku menantu dan AHY serta Ibas sebagai cucu Jendral Sarwo Edhie Wibowo yang hadir secara virtual juga memberikan sambutan melalui video yang diputar secara bergantian.

“Saya Agus Harimurti Yudoyono, salah satu cucu Jendral Sarwo Edhie Wibowo, atau yang biasa kami sebutkan Pak Ageng, yang merupakan ayah dari ibu saya, Almarhumah Ani Yudohono, ibu negara dari presiden RI ke 6, Bambang Susilo Yudoyono, atas nama pribadi dan keluarga besar, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada bapak/ibu/saudara sekalian yang telah berkenan hadir dalam acara Haul ke- 34 almarhum Jendral TNI Sarwo Edhie Wibowo,” kata AHY dalam sambutanya.

Menurut AHY, Sarwo Edhie Wibowo adalah tokoh pejuang dan panutan bagi semua warga, tokoh dari Purworejo untuk Indonesia.

“Marilah dalam kesempatan yang baik ini kita mendoakan semoga pak Sarwo Edhie Wibowo senantiasa mendapatkan kemuliaan disisi terbaik Allah SWT. Dan semoga kita semua yang masih hidup bisa terus mengenang dan meneladani nilai- nilai yang baik serta melanjutkan semangat perjuangan beliau,” lanjutnya.

Disampaikan, setiap kali mendengar kisah tentang Sarwo Edhie Wibowo, ada tiga hal yang menurut AHY mengikat erat dalam karakter dan kepribadianya, yaitu beliau adalah seorang yang bersih dan jujur, selalu menjaga kata dan perbuatan, beliau adalah seorang yang pemberani, terutama dalam membela kebenaran, keadilan juga membela rakyat kecil dan beliau adalah seorang pejuang yang tidak pernah mengenal menyerah. Baginya kehormatan adalah diatas segala galanya oleh karena itu ia pantang pulang sebelum tugas negara selesai dijalankan.

“Semoga ketiga nilai dan karakter yang diwariskan, dapat menjadi pedoman bagi generasi penerus bangsa, dimanapun berada, dalam profesi apapun, untuk mencapai tujuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selanjutnya, yaitu Indonesia yang semakin maju, makmur negaranya serta semakin adil dan sejahtera rakyatnya,” harapnya.

Penggagas dan pelaksana kegiatan Haul, yang juga sebagai wakil ketua DPRD dan ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Purworejo, Yophie Prabowo, mengatakan, Haul merupakan tradisi peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus mengenang keteladanan semasa hidup dari tokoh yang diperingati tersebut.

“Jadi pada hari ini saya selaku keluarga dari cucu almarhum Sarwo Edhie Wibowo, mengadakan Haul yang ke- 34, mengenang jasa- jasa beliau dan saya selaku cucu juga mendoakan Eyang dan para leluhur, supaya mbekteni kepada beliau selaku leluhur, biar kita sebagai generasi penerus bisa mengenang jasa- jasanya, dan saya selaku cucu juga mensyukuri atas perjuangan selama ini, dan sosok beliau sendiri menjadi tauladan dikeluarga kami, karena perjuangan beliau, seorang Jendral sejati, yang berjuang untuk bangsa dan negara, dan tentunya harapan kami, selaku anak cucu bisa meneruskan perjuangan beliau, untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,” kata Yophie saat ditemui disela kegiatan Haul.

Dikisahkan oleh Yophie, dari hasil cerita Eyang, Sarwo Edhie Wibowo lahir di Semarang, namun saat bayi usia 8 minggu pindah di Kelurahan Pangenjurutengah, dan akhirnya berpindah lagi di Kelurahan Pangenrejo.

“Jadi memang pak Sarwo Edhie terkenal sebagai pendekar dari kali Bogowonto, karena sering bermain disitu. Masa kecilnya bersama temen- temenya sering baris- berbaris, mengajari perang perangan, dan itu dulu sering diceritakan sama Eyang saya. Beliau sering bermain dipinggir sungai Bogowonto, dan beliau karena dari kecil jiwanya sudah seperti militer, semangat sekali untuk menjadi tentara dan alhamdulillah cita- cita beliau tercapai,” kisahnya.

Menurutnya, Sarwo Edhie Wibowo merupakan sosok yang sangat sederhana, jujur, apa adanya, dan memiliki semangat berjuang dengan cita- cita untuk berbuat kebaikan bagi bangsa dan negara.

“Jadi beliau selalu berharap supaya anak turunnya bisa lebih bagus hidupnya, bisa lebih sejahtera, dan masyarakat Indonesia juga bisa semakin sejahtera. Keinginan beliau dari dulu supaya Indonesia itu semakin lama semakin maju, dan masyarakat bisa semakin sejahtera dan bahagia,” lanjutnya.

Yophie berharap kedepan pihak keluarga bisa selalu mendoakan beliau dan leluhur, dengan harapan masyarakat Purworejo bisa semakin hidup lebih baik lagi, semakin sejahtera, guyup rukun, dan bersama- sama berjuang mengabdi untuk masyarakat Purworejo, pembangunan semakin bagus dan rakyatnya bisa semakin sejahtera

“Kalau Pak Kyai Chalwani itu kita hadirkan karena beliau punya sejarah, dulu orang tuanya pak Kyai Nawawi itu sangat dekat dengan almarhum Jendral Sarwo Edhie, dan beliau juga punya cerita bahwa dulu pernah orang tuanya sempat mengungsi, kalau tidur sempat dipinggir kali kalau malam- malam, dan beliau juga cerita bahwa dulu pas usia 14 tahun melihat ayahnya pak Kyai Chalwani juga prihatin, karena waktu meletusnya gerakan G30S PKI, ayahanda pak Kyai Chalwani sempat akan diculik oleh PKI, dan alhamdulillah dengan datangnya rombongan pak Sarwo Edhi dari RPKAD dari Jakarta, semua bisa terselamatkan,” pungkasnya. (P24/Wid)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.