PURWOREJO, purworejo24.com – Pemerintah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, melalui Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman, dan Pertanahan (Dinperkimtan) Kabupaten Purworejo menyerahkan Bantuan Sosial perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Hibah Sarana Peribadatan. Secara simbolis bantuan itu diberikan oleh Plt Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, di pendopo Kabupaten Purworejo, pada Senin (6/11/2023).
Tampak hadir dalam penyerahan bantuan itu, Asisten Sekda II Drs R Ahmad Kurniawan Kadir MPA, Kepala Dinperkimtan Eko Paskiyanto API MM, Kepala BPKPAD Agus Ari Setiyadi Ssos, Direktur PDAM Tirta Perwitasari Hermawan Wahyu Utomo ST, Perwakilan Bank Jateng, Perwakilan Bank BNI, Perwakilan Kepala Desa dan penerima bantuan.
Kepala Dinperkimtan Purworejo, Eko Paskiyanto, mengatakan, bahwa bansos RTLH itu diserahkan dalam rangka mengatasi kemiskinan di Kabupaten Purworejo. Penyerahan Bansos Perbaikan RTLH tahun 2023 ini termasuk diprogram reguler dan khusus penanganan kemiskinan ekstrem.
“Penerima bansos RTLH ini akan langsung menerima uang melalui rekening masing-masing,” katanya.
Dijelaskan, setelah menerima uang, para penerima bantuan kemudian membelanjakan uang tersebut untuk membeli material pembangunan rumah mereka.
“Kita serahkan hari ini, dan sudah di rekening, jadi tinggal ditransfer ke penerima, mereka langsung mengerjakan. Jadi sistemnya langsung ke rekening penerima, mereka yang membelanjakan, sesuai dengan RAB,” jelasnya.
Disebutkan, anggaran yang digelontorkan untuk bansos RTLH adalah sebesar Rp 3,9 miliar yang diberikan kepada 264 penerima. Sementara bantuan Hibah Sarana Peribadatan dengan nilai total Rp.5,08 miliar diberikan untuk 162 penerima.
“RTLH total anggarannya Rp 3,9 miliar, satu penerima mendapat Rp 15 juta, penerima yang RTLH 264, dari 29 desa. Peribadatan totalnya Rp 5,08 miliar, penerima 162,” sebutnya
Dipaparkan, bahwa program bantuan ini, ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun 2023. Pihaknya berharap manfaat dari program RTLH ini bisa benar-benar dirasakan oleh penerima, dan menurunkan angka kemiskinan di Purworejo.
“Ini selesai harusnya sama dengan tahun anggaran yang berjalan, Desember 2023. Harapannya dengan RTLH, rumah menjadi layak, aman, nyaman, karena ini juga penanggulangan kemiskinan,” paparnya.
Sementara itu, Plt Bupati Purworejo, Yuli Hastuti mengatakan, bahwa Pemkab Purworejo berusahan menuntaskan kemiskinan melalui program perbaikan RTLH. Kabupaten Purworejo merupakan salah satu dari 17 kabupaten di Jawa Tengah yang tergolong prioritas untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
“Ya, kemiskinan ekstrem di Purworejo hingga tahun 2023 menyisakan 144 rumah yang tergolong tidak layak huni, yang pada tahun ini diintervensi seluruhnya menggunakan dana APBD Kabupaten Purworejo, selanjutnya terdapat 162 unit saram peribadatan yang mendapat bantuan. Sehingga program ini saya harapakan bisa berjalan optimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. (P24/wid)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.