Scroll untuk baca artikel
Bencana AlamKebakaranLingkungan HidupSosial

Perbukitan Menoreh di Purworejo Terbakar, Petugas Lakukan Pemadaman Manual

47
×

Perbukitan Menoreh di Purworejo Terbakar, Petugas Lakukan Pemadaman Manual

Sebarkan artikel ini
Tampak dari kejauhan api membara membakar hutan di perbukitan menoreh Purworejo bagian utara atau di Desa Jati Kecamatan Bener, pada Minggu (5/11/2023) petang
Tampak dari kejauhan api membara membakar hutan di perbukitan menoreh Purworejo bagian utara atau di Desa Jati Kecamatan Bener, pada Minggu (5/11/2023) petang

PURWOREJO, purworejo24.com– Kebakaran hutan kembali terjadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kali ini kebakaran melanda perbukitan Menoreh ikut di Desa Jati, Kecamatan Bener.

Kepala Satpol PP Damkar Kabupaten Purworejo Budi Wibowo mengatakan kejadian kebakaran ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat ini petugas sedang melakukan pemadaman secara manual karena lokasinya yang sulit dijangkau.

“Iya terbakar, masih dalam penanganan, karena lokasi sulit dijangkau hanya bisa dilakukan pemadaman sesacara manual denganmetode gepyokan,” kata Budi saat dikonfirmasi pada Minggu (5/11/2023).

Budi menyebut, belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran yang menghanguskan vegetasi berupa hutan pinus ini terbakar. Sejumlah relawan, BPBD dan warga setempat sempat berusaha memadamkan api.

“Namun demikian sebagian sumber api yang bisa dijangkau tetap dilakukan penggepyokan. Dikarenakan kondisi pohon pinus yang mulai banyak terbakar dan membahayakan maka warga dan relawan turun gunung,” kata Budi.

Lokasi perbukitan Menoreh yang terbakar sangat sulit dijangkau. Alat pemadam kebakaran tak bisa masuk, bahkan lokasinya pun sulit dijangkau dengan berjalan kaki.

“Lokasi kebakaran sangat sulit dijangkau bahkan dengan berjalan kaki,” kata Budi.

Budi Wibowo mengimbau agar masyarakat untuk tidak membakar sampah dekat area hutan. Mengingat saat musim kemarau, pembakaran kecil pun dapat cepat meluas.

“Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah ataupun dahan atau daun-daun yang kering karena akan mudah meluas karena hembusan angin yang kencang,” kata Budi.

“Sudah banyak kejadian-kejadian yang dapat kita jadikan pelajaran, mengingat akhir-akhir ini banyak kejadian serupa,” tambah Budi. (P24-bayu)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.