PURWOREJO, purworejo24.com – Demi menciptakan dunia kerja yang inklusif dan bebas diskriminasi, PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk atau sering dikenal dengan Alfamart memberikan peluang bagi teman-teman disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) untuk bekerja di perusahaannya.
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk merupakan salah satu perusahaan retail minimarket terkemuka di Indonesia ini terbuka untuk merekrut penyandang disabilitas dan OYPMK sejak tahun 2016. Hal itu dilakukan Alfamart untuk menjamin kesetaraan hak bagi semua orang tanpa memandang fisik.
“Alfamart mendorong adanya inklusifitas dilingkungan ketenagakerjaan, baru sekitar 6 tahun sejak sekitar tahun 2016 kita merekrut karyawan disabilitas dan OYPMK,” kata Antony Ginting sebagai Recruitment & Selection Manager HO Alfamart pusat dalam taklshow melalui kanal Youtube Berita KBR pada Rabu 28 Desemebr 2022.
Ginting menyebut, rekrutmen karyawan dari kalangan disabilitas da OYPMK ini untuk mendukung aturan dari pemerintah tentang ketenagakerjaan. Saat itu (2016) pemerintah juga mengeluarkan undang undang nomor 8 tahun 2016 yang mewajibkan perusahaan swasta mempunyai karyawan disabilitas dan OYPMK sebanyak 1 persen dari total karyawan.
“Kebijakan itu kita mulai setelah pemerintah mengeluarkan UU untuk perusahaan swasta wajib mempekerjakan 1 persen disabilitas dari total karyawan,” kata Ginting.
Saat ini karyawan di Alfamart mencapai 150.000 orang dari 17.000 store yang ada di Indonesia. Ginting mengaku saat ini pihaknya sudah mempunyai karyawan disabilitas dan OYPMK sekitar 900 orang.
Semakin banyaknya penyandang disabilitas dan OYPMK yang bekerja di Alfamart ini juga terungkap dalam talkshow yang diinisiasi oleh kantor berita radio (KBR) dan NLR pada 28 Desember 2022 kemarin. Talkshow dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB dan menghadirkan pembicara Antony Ginting sebagai Recruitment & Selection Manager HO Alfamart dan Abdul Mujib sebagai Ketua Forum Komunikasi Disabilitas
Cirebon (FKDC).
Antony Ginting mengatakan, bagi penyandang disabilitas dan OYPMK untuk bekerja di Alfamart tidak ada persyaratan khusus. Proses seleksi di perusahaan ritail terbesar di Indonesia itu sama dengan seleksi karyawan pada umumnya, namun metode seleksi akan disesuaikan sesuai kebutuhan.
Meski demikian kata Ginting, OYPMK dan disabilitas akan lebih mudah beradaptasi di Alfamart jika memiliki mobilitas secara mandiri karena cakupan wilayahnya yang luas hingga 17.000 store. Skil berkomunikasi juga sangat diperlukan dalam bekerja di perusahaan tersebut.
“Soft skil untuk disabilitas terutama berkomunikasi yang baik itu yang kita dorong. Kita juga ada learning center untuk membantu adaptasi oypmk dan disabilitas dalam bekerja,” kata dia.
Untuk itu Ginting mendorong para penyandang disabilitas dan OYPMK untuk memanfaatkan kesempatan ini. Kesempatan bekerja di perusahaannya terbuka dari pusat hingga daerah.
“Untuk teman-teman disabilitas dan OYPMK jagan pernah takut mencoba, kita masih memperkerjakan 900 disabilitas dan itu masih sangat sedikit,” kata dia.
Ditengah banyaknya perusahaan yang inklusif yang membutuhkan banyak tenaga kerja, OYPMK dan disabilitas harus terus ditingkatkan kemampuan dan skil bekerjanya. Seperti yang dilakukan oleh Abdul Mujib sebagai ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC).
Abdul mujib mengatakan, forum yang dipimpinnya kali ini sudah berdiri sejak bulan April 2007. Sekarang anggotanya mencapai 285 orang. 235 orang adalah disabilitas dan 50 lainnya OYPMK.
“FKDC adalah suatu wadah untuk difabel dan oypmk sekaligus sumber berbagi informasi sehingga bisa berinteraksi dan saling memotivasi. Tak hanya itu, FKDC juga mendorong peningkatan kualitas dan kemampuan bagi para anggotanya,” kata dia
Abdul menjelaskan, FKDC sendiri mempunyai misi untuk menciptakan non diskriminasi bagi disabilitas dan OYPMK disegala sektor salah satunya dalam dunia kerja. Selain itu FKDC diharapakan mampu Menciptakan kemandirian difabel dan OYPMK.
“Dalam masalah ketenagakerjaan FKDC sudah mendorong teman-teman difabel untuk bekerja di alfamart saat ini sudah sebanyak 21 orang yang bekerja di Alfamart,” kata dia.
Ia berharap dengan terbuka lebarnya kesempatan bekerja di Alfamart tersebut bisa dimanfaakan oleh OYPMK dan disabilitas di seluruh Indonesia. Ia juga mendorong perusahaan lainnya untuk lebih inklusif terhadap OYPMK dan disabilitas.
Meskipun sudah banyak perusahan yang inklusif, Abdul Mujib berpesan agar teman-teman OYPMK dan disabilitas untuk tetap belajar dan cepat menyesuaikan dengan dunia kerja profesional.
“Minimal melakukan perawatan diri agar terlihat bersih agar tidak menimbulkan stigma, yang kedua kesiapan mental karena lingkungan bekerja yang profesional dan harus menyesuaikan lingkungan,” tutupnya. (P24-bayu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.