Scroll untuk baca artikel
LiterasiPendidikanSeni BudayaSosialVideo

Wahai Asad, Film Garapan Santri di Purworejo Yang Sukses Ditonton Hingga Ratusan Ribu kali

381
×

Wahai Asad, Film Garapan Santri di Purworejo Yang Sukses Ditonton Hingga Ratusan Ribu kali

Sebarkan artikel ini
Film Asad karya santri Pondok Pesantren Bulus Purworejo
Film Asad karya santri Pondok Pesantren Bulus Purworejo

PURWOREJO, purworejo24.com – Para santri di Pondok Pesantren Al-Iman Desa Bulus berhasil membuat film yang berjudul Wahai Asad. Film tersebut menarik hingga ratusan ribu penonton di akun YouTube pondok pesantren yang terletak di Desa Bulus Gebang Purworejo.

Film Wahai Asad ini pertama kali diunggah pada 25 Oktober 2020 dan berhasil ditonton sebanyak 153 ribu kali. Pada 23 Oktober tahun 2021 Film Wahai Asad 2 juga berhasil ditonton sebanyak 55 ribu kali.

Seolah tak puas dengan 2 film sebelumnya, kini para santri di Pesantren Al-Iman meluncurkan Wahai Asad 3 pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2022.

Film Wahai Asad 3 diproduseri oleh Hari Kuswanto (23) dan disutradrarai oleh Abdillah Bafadhol (22), santri Al-Iman asal Medan ini diluncurkan pada peringatan HSN 2022. Peluncuran film karya santri ini ditandai dengan nonton bareng di halaman pondok pesantren setempat dan disaksikan sekitar 5 ribu santri.

Abdillah mengatakan, film terbaru Wahai Asad 3 ini dikerjakan selama 6 bulan, dari pembuatan naskah film hingga shooting film. 90 persen pemeran dan penggarap film ini adalah santri Al-Iman Bulus Purworejo yang diasuh oleh Habib Hasan Agil Ba’abud.

Ia menyebut, film yang mengangkat dan diproduksi oleh santri belum banyak. Oleh karena itu bersama santri lainnya, Abdilah, ingin mempopulerkan film garapan santri ini kepada masyarakat luas.

“Yang jelas film tentang kepesantrenan belum banyak, kita mencoba meng-explore dunia yang belum banyak orang kearah situ, talent 90 persen santri dan kita libatkan juga warga sekitar pesantren,” kata Abdillah saat ditemui di Ponpes Al-Iman pada Minggu 23 Oktober 2022 pagi.

Film ini bercerita tentang perjuangan seorang santri bernama Asad yang berlatar belakang anak kyai. Asad mulai masuk pesantren yang diasuh oleh Kiai Faqih. belum sempat ia puas menimba ilmu, ibunya dengan berbagai alasan, memaksanya untuk segera boyong dari pesantren tersebut.

Sebenarnya Asad belum siap. Namun keadaan telah berhasil menyudutkannya. Di luar dugaan, Asad dikejutkan dengan datangnya sekelompok orang yang sedikit demi sedikit mulai mengusik ketenangan serta kepercayaan masyarakat di desanya.

“Dengan segala keterbatasannya, Asad yang mental dan jiwanya telah ditempa di pesantren, mencoba untuk meluruskan dan mempertahankan kepercayaan masyarakat,” ucap sutradara.

Pemeran utama film ini adalah Muhammad Nur Khozin (21), santri asal Kebumen yang telah lama menuntut ilmu di Pesantren Al-Iman. Saat ini khozin telah berhasil menyelesaikan 3 film bersama santri-santri lainnya.

Saat ditemui, Khozin yang memerankan Asad mengatakan, sebagai pemeran utama dalam film tersebut, ia harus belajar bermain peran disela-sela waktu mengajinya. Ia harus membagi waktu untuk belajar dan mendalami karakter Asad yang ia perankan dalam film.

“Saya harus belajar dalam penokohan si Asad ini, karena berbeda sekali dengan karakter asli saya,” kata dia.

Hari Kuswanto sang Produser film mengatakan, beberapa tantangan harus dilewati dalam memproduksi film ini. Selain keterbatasan waktu, alat-alat yang digunakan untuk produksi film Asad masih sangat terbatas.

“Kendalanya masih terkait peralatan ya, karena kita di pondok jadi alat yang kita gunakan masih seadanya, film ini kita buat untuk memberikan pesan kepada masyarakat agar jagan berkecil hari. Selagi masih ada kemauan pasti ada jalan,” kata Hari.

Sementara itu Kepala Ponpes Al-Iman, Abdul Aziz Muslim (31) mengapresiasi atas karya santri-santri yang berhasil menciptakan film. Pihaknya mendukung penuh kreatifitas santri mulai merambah dunia perfilman.

“Kita mendukung penuh santri-santri dalam belajar bahkan hari ini tidak hanya ilmu agama saja, kita sudah mulai merambah dunia perfilman yang dimana belum banyak pesantren yang sukses dibidang ini,” kata Aziz (P24-bayu)


Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.