Serap 60 Ribu Tenaga Kerja, Keberadaan YIA Bisa Pengaruhi Kehidupan Masyarakat Purworejo

oleh -
oleh
Purworejo Webinar Series yang diselnaggarakan Bappeda Purworejo. (15/10/2020)
Purworejo Webinar Series yang diselnaggarakan Bappeda Purworejo. (15/10/2020)

PURWOREJO, purworejo24.com – Keberadaan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang berlokasi di perbatasan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Purworejo bisa berpengaruh banyak pada masyarakat  Purworejo, terutama di sektor ekonomi. Keberadaan YIA diperkirakan  akan menyerap 60 ribu tenaga kerja dan berdampak pada 300 ribu warga sekitar.

Hal tersebut mengemuka dalam penyelenggaraan Purworejo Webinar Series #2 dengan tema “Membangkitkan Sumber Daya Ekonomi Perdesaan Guna Menyambut YIA” yang berlangsung pada Kamis (15/10/2020).

Sekitar 300 ribu orang di sekitar akan merasakana manfaat dari keberadaan bandara ini. Selain aglomerasi pasar, juga masyarakat Purworejo berpeluang untuk memasok berbagai komoditas dengan keberadaan bandara yang ini.

“Misal memasok bunga tropis. Luar negeri banyak yang membutuhkan bunga tropis, semisal untuk konferensi, jotel, restoran dan airport sendiri. Purworejo lokasinya dekat sehingga sangat kompetitif terkait harga”, ungkap Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc, pembicara pada webinar kali ini.

Selain itu juga kebutuhan untuk perumahan, kompetisi untuk memperoleh lahan sangat meningkat. Purworejo berdekatan langsung sehingga sangat berpeluang yang ujungnya akan menggerakkan ekonomi.

Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc juga menyebut dekatnya posisi bandara juga menguntungkan. Dosen Pembangunan Wilayah, Fakultasi Geografi UGM ini mengambil contoh komoditas udang.

“Udang yang ada di pesisir punya peluang untuk diekspor, misal Tokyo hanya butuh waktu 8 jam untuk dijangkau”, sebut Rijanta.

Di sisi lain memunculkan aglomerasi perkotaan baru. Akan terjadi perubahan struktur dan pola ruang. Akan merubah jalan, alokasi peruntukan ruang juga berubah dan ini butuh antisipasi. bentuk tata ruang diperbatasan perlu ditinjau, Urbanisasi mau tidak mau menyenggol sebelah timur Purworejo.  Berbatasan dengan areal persawahan sehingga pelu dibantisiapsi karena terkait dengan ketahanan pangan. (P24/Nuh)