Beranda Teater Djee Tandai 13 Tahun KTP

oleh -
oleh
Pegiat KTP di Beranda Teater Djee
Pegiat KTP di Beranda Teater Djee

PURWOREJO, purworejo24.com – Komunitas Teater Purworejo (KTP) genap berusia 13 tahun pada 15 Juni 2020. Hari jadi KTP di tengah pandemi Covid-19 tahun ini diperingati secara sederhana dengan menggelar doa bersama dan potong tumpeng di rumah salah satu pembina KTP, Haryanto Dje, Dusun Tegalsari Kelurahan/Kecamatan Purworejo, Senin (15/6/2020).

Meski sederhana, acara dikemas menarik dengan diskusi budaya oleh sekitar 10 pegiat KTP. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyematan nama Beranda Teater Djee untuk rumah dan kawasan yang didiami Haryanto Dje.

Ketua KTP, Achmad Fajar Chalik, menyebut sedianya telah banyak agenda dipersiapkan untuk menyemarakkan 13 tahun KTP. Salah satunya yakni event bertajuk Pekan Peran KTP 2020 dengan sederetan peristiwa seni, seperti workshop, pementasan, dan festival.

“Namun, karena ada pandemi Covid-19, Pekan Peran KTP yang telah kita siapkan sejak awal tahun terpaksa kita cancel. Termasuk puncak hari jadi KTP, hari ini hanya kita gelar sederhana seperti ini, dengan tujuan mensyukuri 13 tahun KTP sekaligus merawat semangat berkesenian teman-teman,” sebutnya.

Peringatan HUT KTP ke 13 di Beranda Teater Djee
Peringatan HUT KTP ke 13 di Beranda Teater Djee

Terkait Beranda Teater Djee, ide pendirian sanggar seni tersebut digagas oleh Haryanto Dje. Namun, nama Beranda Teater Djee dirumuskan bersama oleh KTP sebagai bentuk penghargaan terhadap Haryanto Dje yang turut membidani lahirnya KTP serta telah banyak mewarnai kehidupan teater di Purworejo.

“Jadi ini bukan sanggar milik KTP, kita hanya mensuport saja pendirian dan keberlangsungannya. Kami berharap Pak Dje yang selama ini telaten mendokumentasikan karya KTP, seperti naskah, poster-poster dan sebagainya, dapat lebih termotivasi untuk menjaga eksistensinya,” ungkap Fajar.

Sementara itu, Haryanto Dje mengaku membuka diri untuk mempergunakan Beranda Teater Djee sebagai lokasi diskusi seni, berlatih, dan pendokumentasian karya. Menurutnya, sarana dan prasarana yang ada masih jauh dari layaknya sebuah sanggar seni. Namun, dirinya berharap adanya tempat tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Tidak hanya teater atau KTP, saya tidak menutup pintu bagi teman-teman dari disiplin seni apapun. Adanya beranda teater ini menjadi simbol dan doa bahwa teater di Purworejo harus tetap hidup,” pungkasnya.(P24-Drt)