Bentuk Aliansi, Sekelompok Pekerja Seni Akan Kirim Surat ke Bupati dan Polres

oleh -
oleh
Aliansi Penyelenggara Event dan Weding Organizer
Aliansi Penyelenggara Event dan Weding Organizer
Selamat Idul Fitri

PURWOREJO, purworejo24.com – Sejumlah warga yang mengaku sebagai pekerja seni terdampak Covid-19 di Purworejo membentuk aliansi dan meminta pemkab perjelas aturan hajatan di masyarakat. Hal itu dikarenakan mereka merasa sangat terdampak secara ekonomi oleh pandemi Covid-19 . Bahkan sampai saat ini bantuan yang beberapa waktu yang lalu digaungkan belum ada kabarnya.

Aliansi yang diberi nama Aliansi Penyelenggara Event dan Weding Organizer tersebut berencana mengajukan surat permohonanagar masyarakat dapat menyelenggarakan acara seperti hajatan dan event yang lainnya. Rencananya surat permohonan tersebut akan dikirim dengan tembusan ke Bupati dan Kapolres selaku pemangku kebijakan di Purworejo.

Lilis Nisa, ketua aliansi mengatakan para pekerja seni tersebut menyangkut dari MC, tukang tratag, persewaaan alat-alat pesta, penyanyi, player dan lain-lainnya ekonomi mereka mati setelah adanya pandemi Covid-19. Atas hal itu mereka merumuskan solusi atas permasalahan tersebut dengan akan mengirim surat yang nantinya akan disebar luaskan kepada masyarakat umum tentang penyelenggaraan acara.

“Ini masih kita susun permohonannya serta masih mengumpulkan temen-temen yang lain untuk gabung, kita sudah tidak kuat lagi kalau harus menunggu lagi, dapur juga harus mengepul,” katanya kepada purworejo24.com pada Sabtu (13/06/2020)

Nisa menambahkan langkah awal gerakan aliansinya adalah agar masyarakat mendapatkan panduan tentang pelaksanaan acara. Namun ia meminta agar pemkab agar segera membuat perbub yang mengatur tentang hal itu secara rinci. Menurutnya hal itu penting dilakukan karena hari ini masyarakat masih takut menyelenggarakan acara meskipun Purworejo sudah memasuki masa New Habit.

“Ya kita berharap ada Perbub yang mengatur tentang masa New Habit ini karena masyarakat juga masih bingung dan bertanya-tanya bagaimana kehidupan bermasyarakat pada masa New Habit, kita nanti juga lampirkan usulan tentang SOP penyelenggaraan,” katanya.

Sementara itu Subakir, salah satu anggota yang berprofesi sebagai MC mengaku akibat dari berhentinya aktivitas sebagai MC tersebut ia harus menjual sepeda motornya untuk kehidupan sehari-hari. Tambah Subakir, ia beserta istrinya yang juga berprofesi sebagai penyanyi harus off dari dunia panggung selama 3 bulan akibat pandemi Covid-19 ini. Hal serupa juga dirasakan anggota lain yang tergabung dalam aliansi tersebut.

“Ya kemarin kita harus menjual sepeda motor mas, lha wong saya off selama 3 bulan ini, istri saya juga sebagai penyanyi tidak ada order sama sekali,” katanya. (P24-Bayu)