Bruno, purworejo24.com – Gelombang pengunduran diri penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Purworejo, Jawa Tengah meningkat. Mereka sudah tidak dapat lagi bantuan rutin keuangan dari Kementerian Sosial karena sudah mandiri.
Salah satunya adalah Tri Haryanti, warga Desa Puspo Kecamatan Bruno. ini ia menjelaskan kemundurannya dari kepesertaan PKH didasari melihat tetangganya yang juga masih banyak yang belum mendapatkan PKH. Selain itu dirinya juga membuka usaha rumahan dengan membuat gula semut khas desa Puspo. Keterampilan membuat gula semut juga diperoleh dari bimbingan SDM PKH ketika ia masih dalam kepesertaan PKH.
Di rumah yang sederhana dengan tembok belum diplester tersebut Tri Haryanti dan suaminya tinggal, Sebelum ada pandemi Covid-19, dalam sehari ia dapat memproduksi gula semut hingga 40 bungkus. Namun kali ini omset usahanya menurun dan ia hanya membuat gula semut jika ada pesanan saja.
“Kita kelompok mas, kelompok Puspo Makmur namanya. Dulu bisa membuat 20-30 mas tapi hari ini cuma buat kalau ada pesanan saja,” katanya kepada purworejo24.com pada Sabtu(3/06/2020).
Ia menambahakan bahan dasar dari Gula Semut adalah Gula Aren dari Satu kilo Gula Aren dapat diproses menjadi Gula Semut sebanyak 7 ons. Dari satu Kilo Gula Aren tersebut jika sudah di olah maka ia mendapat keuntungan sekitar 12 ribu per kilonya.
“Satu kilo biasanya kita jadikan 4 bungkus Gula Semut,” katanya.
Gula Semut khas Desa Puspo tersebut bisa digunakan untuk membuat teh dan kopi yang beda dari biasanya. Gula aren mengandung beberapa zat seperti, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B3 dan vitamin C yang baik untuk kesehatan tubuh.
“Manfaat gula aren untuk diet ternyata belum banyak diketahui orang. Bagi masyarakat khususnya wanita Gula aren sangat dianjurkan, karena memiliki kadar potasium yang tinggi dan bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh,” katanya. (P24-Bayu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.