LOANO, purworejo24.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purworejo menggelar Pelantikan dan Musyawarah Kerja Cabang di komplek Pondok Pesantren Nuril Anwar Maron, Kecamatan Loano, Purworejo Jawa Tengah. Kegiatan ini dihadiri ribuan warga Nahdlatul Ulama, MWC NU, serta Ranting Nu se-Purworejo.
Acara pelantikan KHR. Abdul Hakim Hamid dan H. Farid Solihin yang terpilih menjadi Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purworejo, juga dihadiri oleh KH. Achmad Chalwani, KH.Ubaidillah Shodaqoh dari PWNU, H. Marsudi Syuhud, K.H. Akhmad Said Asrori dari PBNU, Bupati Purworejo Agus Bastian, Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito serta Forkopimda Purworejo.
Pelantikan dan Muskercab PCNU Purworejo
KH.Marsudi Suhud yang kerap kali mewakili NU dalam Forum ILC kali ini mewakili PBNU melantik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purworejo. Beliau berpesan kepada pengurus baru agar dapat menjalankan amanah umat untuk memimpin NU Kabupaten Purworejo dengan lebih baik lagi.
“Sebelum negara ada, NU sudah ada, Ngurus NU ya mgurusin bangsa. Orang NU mengurusi umat dari sebelum lahir sampai mati, bagaimana tidak anak masih dalam kandungan saja ngundangnya kyai NU untuk mendoakan,” katanya disambut tepuk tangan meriah dari peserta pelantikan pada Minggu (19/01/2020).
Pihaknya menambahkan untuk mendorong kemajuan NU kedepan, setiap Majelis Wakul Cabang (MWC) harus mempunyai kantor permanen. Karena MWC NU di Purworejo belum semuanya memiliki kantor. Tidak hanya itu ia menghimbau kepada setiap ranting NU se-Kabupaten Purworejo untuk mendirikan sekolah dari tingkat PAUD hingga SLTA.
“Yang belum punya kantor-kantor ini juga harus dibangun. Minimal di ranting-ranting ini harus punya Paud,TK dan SD jangan kalah sama yang lain,” katanya.
Pelantikan dan Muskercab PCNU Purworejo
Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidillah Shodaqoh juga menyampaikan hal yang sama yaitu bagaimana ujung tombak NU di Desa-desa yaitu ranting mempunyai lembaga pendidikan yang dikelola oleh warga Nahdlatul Ulama.
“Orang NU tidak ada yang mau membangun negara di dalam negara. Kita sudah berfikir bagaimna setiap ranting punya madrasah, sekolah, sd. Paud, TK dan lain sebagainya,” katanya
Sementara itu Bupati Purworejo dalam sambutannya mengatakan bahwa NU lah yang menjadi garda terdepan bangsa melawan Komunis, radikalisme dan terorisme. Untuk itu ia berharap NU dapat menjadi partner pemerintah dalam menjaga stabilitas di masyarakat.
“Tentu sebagai organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan, keberadaan NU mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyikapi persoalan yang ada di Indonesia dan lebih lagi di Purworejo,” tandasnya. (P24-Bayu)
