Keteladanan Pangeran Diponegoro, Pahlawan Nasional dan Pemimpin Religius
Sebarkan artikel ini
Peserta seminar Pangeran Diponegoro berfoto bersama usai acara.
BAGELEN, purworejo24.com – Pangeran Diponegoro adalah seorang ahli dzikir, ulama besar, dan sekaligus seorang pejuang yang patut di teladani secara bersama-sama. Secara persepsi religius, Pangeran Diponegoro adalah sebagai seorang pemimpin yang punya integritas tinggi yaitu dalam hal religius.
Hal ini disampaikan K.H Achmad Chalwani Nawawi, Pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi, Berjan saat menjadi nara sumber dalam acara Seminar Membaca dan Meneladani Sejarah Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro (Bendoro raden Mas Ontowiryo), dengan tema Kepemimpinan dan religiusitas dalam Perjuangan Perang Jawa yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Purworejo, di serambi Masjid Santren, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (7/9/2019) malam.
“Ada sejumlah peninggalan di Magelang seperti Al Quran, tasbih dan sejumlah kitab, maka itu sebagai bukti bahwa Pangeran Diponegoro merupakan ahli dzikir, ulama besar di samping sebagai pahlawan nasional. Maka kita berharap pemerintah segera bisa melengkapi kekurangan sejarah Pangeran Diponegoro agar masyarakat tahu dan paham siapakah Pangeran Diponegoro itu yang sebenarnya,” jelasnya.
Seminar “Membaca dan Meneladani Sejarah Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro” di Masjid Santren Bagelen, Sabtu (7/9/2019).
Secara persepsi religius, Pangeran Diponegoro adalah sebagai seorang pemimpin yang punya integritas tinggi yaitu dalam hal religius, dan dikatakan integritas religi karena perilaku muslim dilakukan setiap harinya.
“Pangeran Diponegoro memiliki syarat integritas sebagai seorang pemimpin yang religius, dan harapan dari teman-teman Ansor ke depan, Pangeran Diponegoro menjadi tokoh pemimpin nasional yang berintregitas. Ada sembilan unsur dalam integritas itu, dan Pangeran Diponegoro memiliki syarat sebagai integritas itu diantaranya jujur, tegas, dan berani,” jelasnya.
Selain K.H Achmad Chalwani Nawawi, terdapat dua narasumber lain dalam acara itu, yaitu Ki Sudarto yang merupakan tokoh Budayawan, Sastrawan, dan Dalang asal Loano Purworejo dan Ki Roni Sadewa selaku Ketua Patra Padi ( Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro) asal Wates, Kulonprogo, DIY.
Sementara itu Ketua PC GP Ansor Kabupaten Purworejo, H. Muhammad Haekal mengatakan, kegiatan itu digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan program Pengurus Cabang Ansor kabupaten Purworejo, sebagai bentuk pembelajaran sejarah untuk segenap pengurus dan anggota Ansor.
“Selain acara ini kita juga ada acara kegiatan kaderisasi, ziarah dan kegiatan organisasi lainya,” katanya. (P24-Drt)