Lomba Paduan Suara Purworejo Kota Pejuang (31/8/2019)
PURWOREJO, purworejo24.com – Jargon Kota Purworejo sebagai Kota Pejuang akan segera dipatenkan menggantikan sebutan sebagai Kota Pensiun. Jargon itu harus dikenalkan kepada seluruh masyarakat dan dikenal oleh dunia.
Hal itu disampaikan Dandim 0708 Purworejo, Letkol Infantri Muchlis Gasim SH MSi, saat ditemui purworejo24.com disela acara Final Lomba Paduan Suara (Padus) dan Sosialisasi Lagu “Purworejo Kota Pejuang” hasil ciptaan Yosafat Angling Setyo, di Cafe Sultan Purworejo, pada Sabtu (31/8/2019).
Lomba Paduan Suara Purworejo Kota Pejuang (31/8/2019)
Lomba Padus itu digelar oleh Paguyuban Muda Ganesha (MG) bersama Ganesha Voice (GV) SMAN 1 Purworejo, dan diikuti oleh 10 Finalis Grup Padus sekolah jenjang SMP dan SMA se-Kabupaten Purworejo.
“Kota Purworejo sebagai kota pejuang akan dipatenkan, tidak ada lagi kota Purworejo sebagai kota pensiun. Secara definisi sangat kelihatan karena Purworejo memang sebagai Kota Pejuang. Kalau ada setelah pejuang kemudian pensiuan itu adalah hal wajar. Tetapi image yang akan kita patenkan adalah kota pejuangnya,” kata Gasim.
Dikatakan, jargon atau image kota pejuang itu harus dikenalkan kepada generasi penerus bangsa yang ada di Purworejo, mulai sejak kecil hingga dewasa, sehingga diharapkan bisa memiliki semangat untuk ke depannya.
“Sehingga Purworejo akan hidup kembali dimana saat ini sedang digalakkan pembangunan, agar mereka memiliki semangat pejuang ke depannya,” ujarnya.
Menurutnya, Purworejo dikenal di Indonesia sebagai kota pensiun padahal Purworejo memiliki pejuang nasional, sehingga memang layak jika Purworejo dikatakan sebagai Kota Pejuang.
“Kita harapkan semangat para pejuang ini akan turun menurun kepada adik-adik kita, sehingga kita bersinergi dengan bang Yos menciptakan lagu kota Purworejo Kota Pejuang dan ini langkah pertama sebagai sosialisasi, sehingga Kota Pejuang Purworejo ini bisa dikenal dimana-mana,” harapnya.
Dandim 0708 Purworejo Muchlis Gasim menyerahkan hadiah pada Lomba Paduan Suara Purworejo Kota Pejuang (31/8/2019)
Ketua Umum MG yang juga Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Dwi Wahyu Atmaji MPA, mengatakan, ada empat nilai atau value yang perlu diteruskan oleh generasi muda Purworejo, untuk mewujudkan Purworejo sebagai Kota Pejuang, mewarisi semangat para pejuang dahulu.
“Ada empat nilai, yang harus diwarisi oleh penerus muda Purworejo yaitu kita harus berani, pantang menyerah, berjiwa sosial, dan patriot. Dan inilah karakter yang menjadi ciri generasi muda Purworejo sebagai modal untuk berkontribusi tidak hanya untuk Purworejo sendiri tapi dari Purworejo untuk Indonesia,” katanya.
Dikatakan, jargon Purworejo sebagai Kota Pejuang akan terus di sosialisasikan kepada masyarakat. Agar Purworejo tidak lagi dikenal sebagai Kota Pensiun.
“Setelah ini kita bikin buku yang berisi narasi tentang perjuangan pejuang terdahulu dari Purworejo, kita juga akan lakukan pagelaran-pagelaran kesenian dan lainnya untuk masyarakat yang lebih luas, dan agenda lain untuk mewujudkan sekaligus mengenalkan jargon Kota Purworejo sebagai Kota Pejuang,” jelasnya.
Dalam Final Lomba Paduan Suara yang diikuti oleh 5 finalis pada kategori SMP yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 19, SMPN 22, dan SMPN 36 Purworejo dan 5 finalis kategori SMA yakni SMAN 2, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 9, dan SMK Penabur Purworejo, keluar sebagai juara 1 kategori SMP diraih dari Grup Paduan Suara Spero Choir SMPN 2, juara 2 dari Grup Padus Covosa SMPN 1, juara 3 diraih oleh Grup Padus SMPN 19. Adapun kategori SMA, juara 1 diraih oleh Grup Padus Saka dari SMAN 7, juara 2 diraih oleh Grup Padus Smansix Voice SMAN 6 dan juara 3 diraih oleh Grup Padus Gita Krisna Voice SMK Penabur, serta peraih Best Conducher diraih oleh Grup Padus dari SMK Penabur, Best Choreography dari Grup Padus SMP 19 dan paling bersemangat dari Grup Padus SMAN 9. (P24-Drt)